Dialog Sama Nabi (10): 3 Warisan yang Terabaikan
Puisi
Ya Nabi, kalaulah sampai waktunya nanti
Boleh ya informasikan ke hamba tentang kabar gembira tiga warisanmu yang agung
Agar anak cucu mengenang dengan seksama
Apakah hamba termasuk pejuang atau pecundang yang pura-pura berjuang?
Penulis Hanif Kristianto
Sastrawan Politik dan Analis Politik-Media
KUNTUMCAHAYA.com, PUISI - Setiap umat mewarisi sebuah amanat
Warisan bernilai tinggi dengan harga mahal tiada beli
Warisan yang terjaga oleh sang Empunya
Turun-temurun dari generasi yang tiada pernah bentrok berebutan
Ya Nabi, mau sebentar mengonfirmasi biar jelas
Syukur lagi hamba dapat warisan tak terbatas
Seolah mendapatkan emas dua gunung Everest
Predikat manusia terkaya sedunia di jajaran papan atas
Ya Nabi, apakah warisan pertama itu Al-Qur’an?
Sebuah kitab penyempurna dan penyembuh hati gundah
Kitab yang terjaga kesuciannya tak bercela dalam isinya
Siapapun bicara dengannya kokoh argumentasi dalilnya
Ya Nabi, warisan kedua apakah Assunnah?
Ucapan, tindakan, dan sebuah keputusan yang diambil dari panduan wahyu
Dalam As-sunah ada wajib, sunah, mubah, makruh, dan haram
Menjadi Ahli Sunah sebagai pengikut setia sang baginda
Ya Nabi, apakah yang ketiga menjadi warisan peradaban dunia yakni Khilafah?
Sebuah daulah yang menyandingi dan menaklukkan imperium Romawi dan Persia
Dilanjutkan dengan Khulafaur Rasyidin yang terpercaya nan mulia
Ada khalifah sebagai pelanjut pengatur urusan umat manusia
Ya Nabi, maafkan hamba sekali lagi ya!?
Al-Qur’an masih hamba baca tanpa tahu kandungan di dalamnya
Pilah-pilih ayat jadi pekerjaan mengambil yang nikmat dan meninggalkan yang berat
Bahkan saking kejinya, Al-Qur’an dibakar oleh kaum terlaknat
Ya Nabi, maafkan hamba sekali lagi!?
As-sunah yang terkandung hukum dan janji masa depan selalu dikesampingkan
Terkadang As-sunah dimonopoli namanya oleh yang menginginkannya
Bahkan saking bodohnya ada yang ingkar sunah, nauzubillah!!
Ya Nabi, maafkan hamba sekali lagi!?
Khilafah yang bagian ajaran Islam terkadang hamba sembunyikan dan kubur dalam-dalam
Meskipun orang-orang kafir itu meyakini dan menyiapkan antisipasi
Bahkan saking bodohnya hamba menanyakan mana dalil Khilafah di Al-Qur’an dan hadis seolah-olah lupa jika ada indikasinya
Ya Nabi, bagaimana hamba menjaga tiga warisanmu yang suci
Tak peduli UNESCO tak memasukkan dalam keajaiban peradaban dunia
Tak peduli banyak manusia yang justru mengabaikannya
Tak peduli dari segala penjuru mata angin menistakan dan membuat makar
Ya Nabi, kalaulah sampai waktunya nanti
Boleh ya informasikan ke hamba tentang kabar gembira tiga warisanmu yang agung
Agar anak cucu mengenang dengan seksama
Apakah hamba termasuk pejuang atau pecundang yang pura-pura berjuang?
Apakah hamba berada di barisan kaum munafik?
Apakah hamba berada di barisan kaum yang yakin?
Apakah hamba di barisan kaum peragu?
Yang penting hamba bukan di barisan kaum dungu
#puisi #puisihanifk #puisimaulid #muhammad #nabiku #cintanabi #sastra #sastraindonesia