Alt Title

Derita Palestina Tiada Henti, Khilafah Harus Menjadi Solusi

Derita Palestina Tiada Henti, Khilafah Harus Menjadi Solusi

Aksi milisi Palestina selama ini adalah hak dan pembelaan terhadap penjajahan tanah air mereka. Aksi mereka adalah bentuk perlawanan atas penindasan dan kebiadaban Zionis

Sementara tindakan Israel adalah bentuk penjajahan, perampokan dan perampasan tanah kaum muslim. Mereka pantas untuk diperangi dan diusir dari bumi Palestina

______________________________


Penulis Nina Marlina, A.Md.

Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Aktivis Muslimah



KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Serangan Israel terhadap Palestina makin brutal. Kondisi Palestina semakin membara. Peperangan antara pasukan Israel dan Milisi Hamas Palestina masih berlanjut sejak Sabtu, 7 Oktober 2023. Serangan roket terus membombardir Gaza. Tak ada lagi tempat aman untuk warga Palestina. Tak puas dengan serangan udara, Israel bersiap melanjutkan aksinya dengan serangan darat. 


Dikutip dari laman CNN Indonesia[dot]com (15/10/2023) militer Israel tengah dalam posisi siaga. Mereka sedang menunggu keputusan politik untuk melakukan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza. Puluhan ribu tentara telah disiapkan Israel. Sementara itu, warga sipil meningkatkan upaya untuk melarikan diri dari Gaza Utara. 


Adapun data terbaru Kementerian Kesehatan sejak 7 Oktober, jumlah korban tewas warga Palestina telah mencapai 2.670 orang. Al-Jazeera menyebut sebagian besar korban adalah anak-anak dan wanita di Gaza. Setidaknya 9.600 orang juga terluka. Rumah sakit di seluruh Gaza makin penuh dengan sumber energi dan air yang terbatas. Ironisnya, Mesir belum mencapai kesepakatan dengan Israel dan Hamas untuk membuka kembali perbatasan Rafah guna mengirimkan pasokan medis dan bantuan kemanusiaan lainnya ke wilayah Gaza yang terkepung (CNBC Indonesia, 16/10/2023). 


Hipokrit Barat terhadap Palestina dan Israel


Sungguh berbeda perlakuan AS dan Barat terhadap Palestina dan Israel. Mereka memberikan dukungan dan bantuan militer kepada Israel. Seperti mengutip CNBC International, AS akan mengirimkan lagi bantuan militer ke Israel. Pemimpin mayoritas Senat AS, Chuck Schumer mengatakan Israel telah meminta pencegat tambahan untuk sistem pertahanan rudal Iron Dome, yang telah beroperasi tanpa henti menembak jatuh roket Hamas dari Gaza, dan amunisi presisi. 


Sementara itu, tak ada satu pun negara yang mengerahkan pasukannya untuk membantu Palestina. Termasuk negeri-negeri muslim. Selama ini penguasa negeri muslim hanya mampu mengecam tindakan Zionis Israel, tetapi tidak berani mengirimkan bantuan militernya. 


Padahal penjajahan Palestina oleh Israel merupakan penyebab utama penderitaan warga Palestina selama ini. Sudah tak terhitung jumlah warga Palestina yang telah syahid. Setiap saat selalu dihantui ketakutan. Tak terpikirkan oleh bangsa Palestina bagaimana hidup nyaman dan enak. Sementara kita yang jauh dari mereka acuh dengan kondisi yang sangat nyaman.


Anak-anak dan perempuan turut menjadi korban kebiadaban Israel. Bahkan serangan Israel selalu brutal. Mereka sering menggunakan fosfor putih yang sangat berbahaya dan mematikan. Termasuk dalam peperangan kali ini, sebagaimana yang dilaporkan oleh Human Right Watch (HRW). Meskipun militer Israel menyangkalnya. 


Anehnya Barat menyebut Hamas sebagai teroris. Sementara kebiadaban Israel selama ini tidak dianggap tindakan teroris. Bahkan Israel selalu diberikan dukungan terutama bantuan militer. Begitu pula dengan PBB dan dunia internasional yang hanya menuduh teroris dan radikal kepada muslim. Terlihat begitu jelasnya mereka menerapkan standar ganda. 


Padahal aksi milisi Palestina selama ini adalah hak dan pembelaan terhadap penjajahan tanah air mereka. Aksi mereka adalah bentuk perlawanan atas penindasan dan kebiadaban Zionis. Sementara tindakan Israel adalah bentuk penjajahan, perampokan dan perampasan tanah kaum muslim. Mereka pantas untuk diperangi dan diusir dari Bumi Palestina. 


Khilafah Solusi Penjajahan Palestina


Sesungguhnya upaya perdamaian Israel dan Palestina atau adanya opsi 2 negara merdeka bukanlah solusi yang benar. Hal itu hanya akan membuat Israel semakin pongah dan brutal menjajah Palestina serta merebut tanah kaum muslimin. 


Palestina adalah tanah kaum muslimin. Tak boleh dirampas oleh yang lain termasuk Israel. Namun, ketiadaan khilafah menjadi penyebab kenestapaan Palestina. Runtuhnya Khilafah Utsmani yang merupakan kekhilafahan terakhir saat itu telah menjadikan Inggris dan Perancis membagi-bagi tanah kaum muslimin termasuk Palestina. Puncaknya pada tahun 1917 Inggris menyerahkan Palestina kepada Yahudi Israel dalam Deklarasi Balfour.


Khilafah adalah penjaga setiap jengkal wilayah kaum muslimin, juga pelindung setiap jiwa rakyatnya. Tanpa adanya Khilafah, umat Islam mengalami penderitaan, penjajahan dan kemunduran dalam berbagai bidang.  


Penjajahan terhadap negeri-negeri kaum muslimin termasuk Palestina hanya dapat diselesaikan dengan adanya kembali institusi pemersatu umat yakni Khilafah Islam. Khilafah akan menyatukan kembali tanah kaum muslim yang tercerai berai, mempersatukan kembali umat Islam di seluruh negeri. Persatuan umat merupakan kunci utama kebangkitan dari segala kezaliman. Khilafah akan menyerukan jihad, mengerahkan pasukan untuk memerangi Israel dan mengalahkan mereka. Bukan dengan cara dialog, perjanjian, diplomasi apalagi jalan damai. 


Maka wajib bagi kaum muslimin untuk mewujudkan kembali tegaknya Khilafah. Dengan kekuasaan Khilafah, umat akan merasakan hidup aman, damai dan sejahtera terbebas dari segala bentuk penjajahan. Wallahualam bissawab. [GSM]