Alt Title

Cina Modifikasi Al-Qur’an, akankah Berhasil?

Cina Modifikasi Al-Qur’an, akankah Berhasil?

Allah Swt. sendiri yang menjamin dan memelihara Al-Qur'an, sehingga sampai saat ini Al-Qur'an yang terdiri dari ribuan ayat tidak berubah satu huruf sejak pertama kali diturunkan hingga kini

Selain itu, Al-Qur'an bukan sekadar kitab suci namun Allah menjadikan Al-Qur'an sebagai mukjizat sehingga tak ada manusia yang mampu, menambah dan mengurangi Al-Qur'an

_____________________________


Penulis Aini Rahmalia, S.Si.

Kontributor Media Kuntum Cahaya, Pegiat Literasi Lampung



KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Saat ini, negara Cina tengah menjadi sorotan banyak negara. Terutama negara berpenduduk muslim usai mencuatnya rencana Presiden Cina yaitu Xi Jinping  memodifikasi terjemahan kitab Al-Qur'an yang terkandung nilai-nilai Islam dengan ajaran Konghucu. Rencana ini merupakan sebagai upaya signifikasi atau proses mengubah dan memodifikasi ajaran Islam dengan budaya Cina. (CNN Indonesia, 21/9/2023)


Diperkuat dengan pernyataan Partai Komunis Cina alias PKC ingin mengokohkan pengaruh Negeri Tirai Bambu dengan memodifikasi Al-Qur'an dan hadis dalam bahasa Mandarin seperti Kitab Han. Dimana, kitab Han adalah kumpulan tulisan Islam yang menggunakan konsep konfusianisme dalam menjelaskan teologi Islam. Seperti sikap sopan santun, berkata baik dan larangan mencela hingga menghormati yang lebih tua. konsep Konfuasianisme itu sendiri adalah ajaran yang mengatur kebijakan, nilai kepercayaan, nilai keadilan, nilai berbakti hingga keberanian di antara hubungan manusia.


Bahkan modifikasi ini sudah dirancang sejak 2018. Mengapa hal ini dilakukan? Tak lain karena melihat jumlah penduduk muslim di Cina kian meningkat hingga mencapai 6 juta jiwa dari jumlah seluruh penduduk di Cina. Kebanyakan warga muslim berada di Xinjiang  wilayah barat daya Cina, terutama etnis Uighur. Jumlah tersebut menjadi perhitungan bagi negara Cina agar tidak bertentangan dengan kepercayaan mereka, sehingga Islam butuh diselaraskan dengan budaya mereka. Namun, modifikasi ini tak hanya dilakukan terhadap agama Islam tetapi agama Protestan dan Katolik juga.


 Al-Qur'an Petunjuk Hidup


Al-Qur'an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. melalui Malaikat Jibril sebagai petunjuk bagi umat muslim. Al-Qur'an adalah kitab penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Kitab yang di dalamnya terdapat petunjuk dan seperangkat aturan bagi kaum muslimin yang dijadikan pengokohan akidah dan keimanan. Inilah yang membuat etnis Uighur amat berpegang teguh dengan Islam, sehingga rezim berpikir dengan memodifikasi Al-Qur'an dapat membuat umat muslim yang ada di Cina dapat mengikuti budaya-budaya dan ajaran-ajaran yang bertentangan dengan Islam. 


Al-Qur'an berbeda dengan kitab sebelumnya seperti Injil, Taurat dan Zabur yang bisa diubah dan dimodifikasi oleh manusia.  Al-Qur'an sudah dijamin oleh Allah Swt. kemurniannya hingga hari kiamat. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah Al-Hijr ayat 9,


إ ِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ


Artinya: “Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al Quran dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.”


Jelaslah bahwa Allah Swt. sendiri yang menjamin dan memelihara Al-Qur'an, sehingga sampai saat ini Al-Qur'an yang terdiri dari ribuan ayat tidak berubah satu huruf sejak pertama kali diturunkan hingga kini. Selain itu, Al-Qur'an bukan sekadar kitab suci namun Allah menjadikan Al-Qur'an sebagai mukjizat sehingga tak ada manusia yang mampu, menambah dan mengurangi Al-Qur'an.


Umat Islam Wajib Menolak


Walau Al-Qur'an sudah dijamin kemurnianya oleh Allah Swt.,  namun rencana tersebut wajib ditolak. Karena ini merupakan proyek yang sangat berbaya dan bertentangan dalam memahami dan mengimani Al-Qur'an. Karena Al-Qur'an adalah sumber akidah dan sumber hukum Islam. Jika, terjadi modifikasi yang melenceng mengikuti budaya maka akan berakibat fatal pada akidah, keimanan dan penyelesaian persoalan umat. Bahkan, hal ini bisa termasuk dalam penistaan agama karena menafsirkan Al-Qur'an tidak sesuai dengan ajaran Islam itu sendiri.


Butuh Kehadiran Negara dalam melindungi Kemurnian Al-Qur'an 


Umat Islam dunia sangat membutuhkan kehadiran negara yang berperan riil dalam melindungi akidah umat dari berbagai penyesatan akidah, penyimpangan ajaran Islam dan  proyek yang sangat berbahaya semacam ini. Negara harus menjadi junnah atau perisai bagi umatnya. Melindungi umat Islam yang kian tertindas demi mempertahankan akidahnya, seperti yang dialami umat Islam Uighur maupun umat Islam lainnya.  


Hanya di dalam sistem Islam yang mampu melahirkan penguasa amanah dan mampu menjadi junnah bagi umat. Hingga umat mampu menanamkan akidah dengan kuat dan menerapkan sistem Islam secara sempurna. Wallahualam bisssawab. [Dara]