Alt Title

Riba Sedikit Tidak Apa? Inilah Hukum Riba dalam Islam

Riba Sedikit Tidak Apa? Inilah Hukum Riba dalam Islam

Dari segi riba, hampir seluruh masyarakat sudah berhubungan dengan riba. Mereka berpendapat kalau haram-haram sedikit tidak apa-apa

Padahal kalau faktanya seperti itu, sebenarnya kita sudah mempersilakan kepada Allah untuk mengazab kita

___________________________________

Bersama Ustaz Dwi Condro Triono



KUNTUMCAHAYA.com, FIKIH - Ustaz bercerita saat berada dalam sebuah kajian. Ia bertanya kepada para jemaah perihal riba. Ternyata, dari sekitar 500 jemaah yang hadir, hampir semuanya pernah berhubungan dengan riba. (Tsamaro Official, 26/08/2023) 


Sabda Rasulullah saw., "Sungguh akan datang kepada manusia itu suatu masa, tidak tersisa seorang pun dari mereka kecuali memakan riba. Dan barang siapa yang tidak memakannya, pasti terkena debunya." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah) 


Sebenarnya mereka mengetahui bahwa riba itu haram. Tetapi mereka berpendapat kalau mengambil sedikit riba tidak apa-apa. Mereka tidak menyadari betapa berat ancaman Allah Swt. bagi para pelaku riba. Sebagaimana hadis Rasulullah saw., "Apabila zina dan riba telah merajalela di suatu negeri, berarti penduduknya telah mengizinkan turunnya azab dari Allah atas diri mereka." (HR. Al-Hakim) 


"Setiap 6 jam sekali, terjadi pemerkosaan di Indonesia. Berarti sehari ada 4 wanita diperkosa. Itu saja kata polisi, dari 4 yang diperkosa hanya 25 persen yang berani melapor. Berarti yang 75 persen tidak berani melapor. Jadi, yang diperkosa bisa lebih banyak lagi. Itu yang diperkosa, terus yang suka sama suka berapa detik sekali? Itu dari segi perzinaan," bebernya. 


Ustaz menambahkan dari segi riba, hampir seluruh masyarakat sudah berhubungan dengan riba. Mereka berpendapat kalau haram-haram sedikit tidak apa-apa. Padahal kalau faktanya seperti itu, sebenarnya kita sudah mempersilakan kepada Allah untuk mengazab kita. 


"Saya yakin penyebabnya itu, karena Ustaz yang menyampaikan itu mengorupsi ayatnya. Jadi, ayat tentang riba itu biasanya dipotong-potong," ungkapnya. 


Dalam surah Al-Baqarah ayat 275, Allah Swt. menjelaskan bahwa orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila.


Ustaz menjelaskan, kurang lebih pada waktu Rasulullah saw. dimikrajkan ke langit, Rasul memandang ke langit dunia. Jadi, Rasul melihat ada orang yang perutnya membesar, sebesar rumah. "Kira-kira sebesar ruangan ini" ujarnya mencontohkan ruangan luas yang tengah didiami para jemaah. Perut mereka dilemparkan dan disusun secara bertumpuk di atas jalur yang dilewati oleh para pengikut Firaun.


Mereka belum masuk neraka, masih di alam barzakh. Kemudian mereka berkata, "Wahai Rabb kami jangan sampai terjadi kiamat, wahai Rabb kami jangan sampai terjadi kiamat, wahai Rabb kami jangan sampai terjadi kiamat." Setiap hari mereka berkata seperti itu.


Kemudian Rasul bertanya kepada Jibril, "Siapa mereka?" Jibril menjawab, "Mereka adalah para pemakan riba dari kalangan umatmu." Jadi yang dimaksud dengan tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan setan lantaran tekanan penyakit jiwa, ternyata besok perutnya itu diperbesar, sebesar rumah. Sehingga berdiri saja tidak bisa. 


"Terus pengen tahu isi perutnya kira-kira apa?" tanya Ustaz. Ustaz mengungkapkan, pada waktu Rasulullah di-israkan tatkala telah sampai ke langit ketujuh, Rasul melihat ke arah atas, ternyata beliau menyaksikan kilat petir dan badai. Lalu beliau mendatangi sekelompok orang yang memiliki perut seperti rumah. Ternyata di dalam perut mereka terdapat banyak ular berbisa. 


"Ini baru awal ayat ya, untuk pemanasan. Kalau masih mengatakan bahwa riba itu dosa-dosa sedikit enggak apa-apa, kita tambah dengan penjelasan dari Rasul," ujarnya. 


"Dari satu dirham hasil riba, maka mendapatkan dosa yang lebih besar daripada 36 kali berzina. Sedang riba yang paling parah adalah riba yang berasal dari harta seorang muslim yang pernah berzina," tambahnya. 


"Riba yang dimakan, mengakibatkan dagingnya tumbuh dari harta yang haram. Tempat mereka adalah di neraka. Enggak usahlah bermimpi masuk surga kalau dagingnya itu tumbuh harta yang haram, dagingnya tumbuh banyak dari harta riba," imbuhnya. 


Ustaz mengingatkan bahwa di dalam riba itu ada 99 pintu dosa. Dosa yang paling ringan seperti seorang anak laki-laki yang menzinai ibu kandungnya sendiri. 


"Berzina itu sudah dosa besar, apalagi berzina dengan ibu kandungnya, itu ternyata dosa yang paling rendah, dosa yang paling ringan dari 99 pintu dosa," pungkasnya. Wallahualam bissawab. [Siska]