Islam Berikan Kemerdekaan Sesungguhnya
OpiniJika dulu para pahlawan berjuang untuk melepaskan diri dari penjajahan fisik, maka sekarang kita berjuang untuk melepaskan diri dari pemikiran di luar Islam
Yakni pemikiran kapitalisme sekuler, pemikiran atau sistem selain buatan Allah
________________________________
Penulis Silmi Safirah
Kontributor Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Belum lama, seluruh rakyat Indonesia merayakan hari kemerdekaan negara ini. 78 tahun yang lalu Indonesia dibebaskan dari penjajahan Jepang secara fisik, artinya Indonesia mengalami kemenangan dari perbudakan saat itu. Tetapi pada nyatanya, negara asing masih terus menerus menjajah negara Indonesia hingga saat ini. Tidak sedikit orang yang sadar dengan penjajahan sekarang, karena negara asing menjajah tidak secara fisik, melainkan nonfisik.
Yang kita ketahui penjajahan hanya berupa fisik, ketika negara asing (penjajah) ingin merebut wilayah negara tertentu (negara terjajah). Adapun yang dilakukan para penjajah saat itu adalah mengendalikan semua aspek kehidupan dari negara ini, seperti halnya pemerintahan, ekonomi, politik, militer, pendidikan, dan lain sebagainya.
Bukan hanya itu saja, saat ini para penjajah semakin gencar memasuki negara Indonesia dengan merusak pemikiran bangsa Indonesia melalui pendidikan, ekonomi, politik, budaya, agama dan aspek kehidupan lainnya.
Secara hukum negara-negara Muslim memang diakui sudah merdeka dari para penjajah. Tetapi dari segi pemikiran dan pola pikir para penjajah masih melekat pada bangsa negara Muslim, apalagi pada para pemodal dan penguasa. Sebenarnya saat ini negeri Muslim masih dikuasai oleh negara penjajah namun sekarang berkedok investasi.
Kondisi Indonesia Sekarang
Masyarakat dengan berbahagia merayakan kemerdekaan negeri ini serta penuh harap agar bangsa merasakan hidup sejahtera makmur sentosa. Tanpa disadari, bahwa mereka juga merasakan tertekan dan tidak ada kebebasan dengan kondisi saat ini.
Bukti bahwa Indonesia belum merdeka secara non fisik adalah tingginya jumlah pengangguran dan meluasnya kemiskinan. Kebutuhan pokok yang belum terpenuhi karena harga yang terus tinggi, terutama pada harga BBM, listrik, LPG. Ditambah lagi kebutuhan pendidikan yang seharusnya didapatkan secara percuma, malah menjadi biaya terbesar. Belum lagi berbagai pajak yang terus menerus dikuras dari rakyat.
Bukan hanya itu, negeri yang katanya merdeka pada 78 tahun lalu ini sebenarnya memiliki jutaan sumber daya alam yang melimpah, namun karena perbuatan sekelompok pemodal justru tuan rumah sendiri tidak bisa menikmati sumber daya tersebut. Seperti halnya barang tambang, energi, dan migas. Mereka juga menguasai lahan perhutanan.
Ada lagi yang lebih mengkhawatirkan, yang harus dipertanyakan lagi kemerdekaannya. Negeri yang merdeka 78 tahun lalu ini memiliki utang yang terus menggunung setiap tahunnya. Berbagai proyek besar yang membuat buntung negara, contohnya kereta cepat dan IKN.
Tak kalah penting, generasi saat ini sangat krisis moral dan adab. Moral generasi yang kian rusak akibat pemikiran barat yang terus menerus diadopsi oleh para generasi. Mulai dari seks bebas yang bukan lagi sebuah aib. Banyak juga pengguna narkoba dari remaja di bawah umur, hingga pelaku L6bt yang sudah masuk ke dalam pemikiran generasi, masih banyak kejahatan kriminal yang dilakukan oleh generasi sekarang.
Seluruh masalah yang terjadi di negeri ini akibat dari terjajahnya pemikiran. Bangsa negara Indonesia dan negara muslim lainnya terus menerus dijajah oleh bangsa barat, namun bukan berupa fisik melainkan pemikiran. Bangsa barat merusak pemikiran seluruh bangsa dan negeri ini dengan mempropagandakan pemikirannya yaitu kapitalisme sekuler, pemikiran seperti itu yang menjauhkan agama dari kehidupan.
Islam Solusi Penjajahan
Penjajahan yang dialami sekarang adalah berupa perbudakan atau penghambaan pada manusia atau para kapitalis. Penguasa tunduk pada para kapitalis dengan membuat peraturan yang bisa menguntungkan keduanya. Padahal sudah jelas dalam Al-Qur'an surah Thaha ayat 14 Allah berfirman:
"Sungguh Aku adalah Allah. Tidak ada Tuhan yang lain, selain aku. Karena itu sembahlah Aku. "
Ayat tersebut merupakan ayat yang menjelaskan kalimat tauhid. Dijelaskan bahwa tidak ada Tuhan atau makhluk yang bisa disembah selain Allah. Tidak ada penghambaan selain kepada Allah. Kalimat tauhid tersebut memberikan semangat untuk membangunkan perlawanan terhadap penjajahan atau penghambaan kepada manusia termasuk penjajahan atas semua bangsa.
Untuk membebaskan diri juga bangsa dari penjajahan ini yaitu dengan cara memegang teguh prinsip tauhid tersebut. Sebab jika didalam hati setiap manusia sudah terikat dengan spirit tauhid itu, akan menerapkan juga pada sistem kehidupan saat ini.
Maka dari itu, setiap negara akan benar-benar merdeka jika diraih dengan menunduk kepada Allah, taat kepada perinta-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Jika dulu para pahlawan berjuang untuk melepaskan diri dari penjajahan fisik, maka sekarang kita berjuang untuk melepaskan diri dari pemikiran di luar Islam yakni pemikiran kapitalisme sekuler, pemikiran atau sistem selain buatan Allah. Wallahualam bissawab. [SJ]