Konser Coldplay dan Kemenangan Serangan Pemikiran Barat
OpiniAdanya konser Coldplay dan konser-konser lainnya menandakan bahwa perang pemikiran Barat telah menang. Memasukkan berbagai pemikirannya seperti sekularisme, hedonisme, individualisme dan lain sebagainya. Hingga ada di antara umat Islam yang menjadikan mereka sebagai idola. Jika sudah diidolakan maka seperti halnya sesembahan, akan diikuti dan ditaati. Apa pun yang dilakukan sang idola akan diikuti misal mendukung L98T
________________________
Penulis Verawati S.Pd.
Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Pegiat Literasi
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Coldplay, grup band asal Inggris ini tengah nge-hits di negeri +62. Warga menyambut rencana konser mereka yang akan diselenggarakan di Indonesia pada pertengahan November yang akan datang. Meski waktunya tergolong masih lama, tapi tiket yang diperjualbelikan sudah banyak terjual. Hingga sudah ada yang melaporkan kasus penipuan jual tiket palsu oleh para calo tiket. Padahal harga tiket yang dijual lumayan menguras kantong.
Dilansir media cnnindonesia[dot]com (11/05/2023), dalam unggahan di media sosial PK Entertainment, harga tiket konser Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno akan dijual mulai Rp800 ribu sampai Rp11 juta yang menjadi tiket termahal. Berbagai cara dilakukan para fans-nya demi mendapatkan tiket ini, di antara calon penonton ada yang rela membobol tabungannya hingga berpuasa. Bahkan ada yang menjadikannya mahar pernikahan.
Pertanyaannya sebegitu istimewa kah konser Coldplay ini? Mengapa warga +62 yang mayoritas Muslim ini begitu antusias? Bagaimana kita menyikapi fenomena ini?
Coldplay dan Perang Pemikiran
Grup band Coldplay memang bukan grup band baru. Grup ini sudah lama ada sehingga fans-nya sudah banyak, termasuk di negeri ini. Jadi bisa dikatakan bagi para fans-nya, konser Coldplay ini adalah barang langka. Sehingga bagi mereka sangat sayang bila dilewatkan.
Setelah Barat berhenti melakukan invasi dengan kekuatan fisik atau penjajahan militer. Barat beralih dengan penjajahan gaya baru yaitu dengan perang pemikiran dan penjajahan ekonomi. Penjajahan ini dilakukan dengan berbagai cara seperti perjanjian ekonomi dan perang pemikiran melalui 5F, Food, Fashion, Fun, Film dan Faith. Jadi Coldplay adalah buah dari peradaban Barat yaitu kapitalisme yang dijajakan ke seluruh penjuru dunia.
Melalui 5F ini mereka memasukkan pemikiran Barat yang bertentangan dengan Islam. Secara halus dan dianggap manusiawi bahkan menyenangkan. Seperti sihir, korbannya tidak merasa dirugikan. Padahal dibalik itu semua, Barat memasukkan berbagai pemikirannya sehingga melanggengkan penjajahannya di negeri-negeri muslim.
Pemikiran yang terus dihembuskan Barat diantaranya adalah penerimaan terhadap L98T. Seperti dikatakan beberapa akun bahwa grup musik Coldplay ini mendukung L98T. Padahal perilaku L98T ini sangat dilarang dalam Islam. Ikhtilat yaitu campur baur antara laki-laki dan perempuan saat konser, kemungkinan meninggalkan sholat pasti terjadi. Dengan banyaknya kemudaratan ini, maka membelanjakan harta untuk membeli tiket ini termasuk tindakan mubazir. Padahal mubazir adalah perilaku setan.
Adanya konser Coldplay dan konser-konser lainnya menandakan bahwa perang pemikiran Barat telah menang. Memasukkan berbagai pemikirannya seperti sekularisme, hedonisme, individualisme dan lain sebagainya. Hingga ada diantara umat Islam yang menjadikan mereka sebagai idola. Jika sudah diidolakan maka seperti halnya sesembahan, akan diikuti dan ditaati. Apa pun yang dilakukan sang idola akan diikuti misal mendukung L98T.
Inilah tanda umat Islam telah tersihir oleh pemikiran Barat. Meski pun banyak hal yang bertentangan dengan paham Islam, semakin melenakan dan melemahkan umat seperti konser Coldplay ini disambut dengan riang. Padahal seharusnya ditolak.
Umat Islam Harus Bangkit
Melihat fakta ini tentu kita tidak boleh berdiam diri saja. Ada tugas untuk menyadarkan kembali. Sebab pada dasarnya umat Islam adalah umat terbaik. Artinya umat Islam mampu maju, bangkit dan tidak terjajah oleh apa pun. Sebab umat Islam itu mulia dan tinggi.
“Kalian adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah Swt.. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.” (QS. Al-Imran: 110)
Sebagaimana firman di atas, untuk mengembalikan kondisi ini umat Islam harus berdakwah. Saling mengingatkan untuk melakukan amal saleh (kebaikan) dan mencegah dari kemungkaran. Serta kembali mentauhidkan dan beriman kepada Allah Swt. dalam artian kembali kepada syariatnya secara kafah dalam bingkai sistem Islam. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah dan juga para sahabat serta umat Islam terdahulu. Agar umat Islam kembali hidup dalam kemuliaan. Wallahu a'lam bi ash-shawwab. []