Alt Title

Jihad, Seruan Pembebasan Palestina

Jihad, Seruan Pembebasan Palestina



Hanya dengan negara Islam, seruan jihad bisa digerakkan 

untuk membebaskan Palestina dari tangan penjajah Israel


________________


Penulis Anastasia, S.Pd. 

Kontributor Media Kuntum Cahaya


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Penderitaan penduduk Gaza sungguh sudah di luar batas kemanusiaan. Dunia hanya diam seribu bahasa. Lautan manusia di berbagai dunia sudah melakukan aksi protes genosida.


Tepat di jantung negara kapitalis, di Universitas California, Los Angeles (UCLA) salah satu kampus paling bergengsi di Amerika Serikat  berlangsung unjuk rasa menentang penjajah di Gaza, Palestina. Hal ini memicu kampus-kampus yang lain untuk melakukan hal yang sama, (bbc.com, 3-03-2025)


Begitu banyak aksi protes membela Palestina, tetapi para pemimpin negara khususnya negara Islam tidak mampu memberikan solusi apa pun, hanya sekadar kecaman padahal sesama muslim itu bersaudara.


Bagaimana tanggung jawab kita di hadpaan Allah Swt. melihat sesama muslim dibantai. Bukankah sesama muslim itu harus saling mencintai dan menyayangi. Seperti dalam riwayat hadis Al-Bukhari dan Muslim dijelaskan bahwa Rasulullah saw. berkata: "Tidak beriman salah seorang dari kalian sampai mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Apalagi bumi Palestina adalah tanah yang diberkahi dan penuh dengan sejarah Islam. Seharusnya umat Islam merasa memilikinya. Akan tetapi, pemimpin kita lebih mencintai dunia dan takut mati. 


Sungguh ironi, melihat jumlah umat Islam di seluruh negeri yang begitu besar. Namun mereka adalah buih yang tidak memberikan kekuatan apa pun untuk membela Palestina. Tentu kita sangat malu kepada Rasulullah saw. dan para sahabat yang telah memberikan contoh berjihad di jalan Allah menghilangkan segala kezaliman. 


Kita memahami betul akar penjajahan Palestina adalah hilang Islam dari kekuasaan. Semenjak Islam menjadi negara kecil yang terpecah-pecah, umat Islam telah terkotak-kotak oleh ikatan kebangsaan, yaitu nasionalisme.


Nasionalisme adalah paham yang sangat berbahaya karena telah memisahkan kita dengan saudara muslim yang lainnya. Pemahaman ini telah menjadikan umat Islam  tidak merasa bagian dari muslim yang lainya sehingga permasalahan Palestina hingga detik ini tidak terselesaikan.


Derita Palestina dan Nasionalisme 


Masalah Palestina tidak bisa dipisahkan dari hilang kekuasaan Islam. Sepanjang Islam diterapkan dalam sebuah kekuasaan, umat Islam hidup dalam ketenangan dan perdamaian. Bukan hanya umat Islam yang merasakannya, tapi kekuasaan Islam mampu memberikan perlindungan kepada kafir dzimmi yang tunduk kepada negara Islam kala itu.


Namun kini, setelah runtuhnya Turki Utsmani, penderitaan umat Islam bagaikan anak kehilangan induknya. Tidak ada lagi yang memberikan perlindungan. Kafir penjajah sungguh sangat cerdik, setelah runtuhnya kekuasaan Islam, mereka telah membagi wilayah kekuasaan Islam menjadi wilayah kecil yang seolah-olah diberikan kemerdekaan. Padahal itu adalah bentuk memecah belah kesatuan Islam. 


Paham nasionalisme memang sengaja disuburkan oleh penjajah ke negeri-negeri Islam. Supaya mereka mencintai wilayahnya sendiri, sehingga umat Islam menjadi terpisah dari umat Islam yang lainnya. Hal inilah yang telah menghambat perjuangan kita untuk membebaskan Palestina.


Pembebasan Palestina tidak akan pernah bisa diwujudkan apabila saat ini, kita masih memiliki paham nasionalisme. Paham nasionalisme sangat berbahaya bagi umat Islam karena dengan sendirinya dia akan dituntut untuk mencintai negaranya dan mencukupkan peduli hanya kepada orang yang terdekat. Tentu ini bertentangan dengan Islam, yang beranggapan bahwa sesama muslim itu bersaudara tanpa melihat etnis, suku, dan perbedaan bahasa. 


Seruan Pembebasan Palestina


Tentu kita sadari bersama, solusi permasalahan Palestina sesungguhnya datangnya dari Islam, yaitu dengan menggerakkan seluruh elemen jihad dan militer. Namun, kekuatan ini tidak akan pernah terwujud apabila saat ini masih berharap pada sistem saat ini. 


Kita harus bisa menghapus paham nasionalisme dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. Dalam sistem Islam, jihad untuk memerangi kejahatan adalah kewajiban, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. saat melakukan peperangan melawan kebatilan.


Hanya dengan kepemimpinan Islam, jihad dilakukan oleh negara. Untuk itu harus ada orang-orang menyeru kepada para pengusaha dan melakukan pembinaan dakwah pemikiran untuk membangun kesadaran agar kembali menerapkan syariat Islam dalam bentuk negara.


Hanya dengan negara Islam, seruan jihad bisa digerakkan untuk membebaskan Palestina dari tangan penjajah Israel. Negara Islam adalah negara yang kekuasaan tidak dipisahkan oleh batas geografis dan teritorial karena yang menjadi landasan adalah akidah Islam. Selama mereka adalah muslim, mereka bagian dari kekuasaan Islam yang harus dilindungi dan dijaga kehormatannya. 


Tentu, dasar demikian menjadikan kekuasaan Islam akan semakin luas sehingga dengan adannya kekuasaan Islam, persatuan dan persaudaraan sesama muslim akan semakin kuat. Kekuataan inilah yang saat ini dibutuhkan untuk membebaskan Palestina.


Untuk itu, sudah saatnya kita berjuang bersama-sama untuk menerapkan kembali sistem negara Islam. Umat Islam harus kembali lagi melihat perjuangan Rasulullah saw. dalam menerapkan Islam ke tengah-tengah masyarakat.


Setelah Islam menjadi kekuasaan yang diperhitungkan, Rasulullah saw. melakukan aktivitas jihad melawan segala bentuk kezaliman. Semenjak adanya kekuasaan dalam negara, Islam menjadi kekuatan yang tidak terkalahkan dan membawa dunia pada cahaya perdamaian dan keadilan. Wallahualam bissawab. [Dara/MKC]