Alt Title

Apakah Kita Itu, Teman yang Baik atau Buruk

Apakah Kita Itu, Teman yang Baik atau Buruk

 


Pertemanan bakal langgeng dan asyik, ketika mencintai teman kita karena Allah

Ketika sudah cinta, mana mungkin teman yang buruk karakternya akan betah dengan keburukannya. Hatinya akan selalu dijaga, dan menjaga perasaan temannya

_________________________


KUNTUMCAHAYA.com, SURATPEMBACA -  Pertemanan itu bakal asyik dan seru, kalau ada dia si periang, pendiam, yang paling cantik, lemot, emosian, yang tukang selfi, tukang jemput, rajin ibadah, yang paling gak enakan, ada juga si paling ngaret otw tapi gak nyampai-nyampai.


Ketika Islam yang menjadi ikatannya, maka perbedaan karakter itu terasa indah. Sebab, ketika si paling emosian kebablasan, ada yang mengingatkan oleh yang paling sabar. Begitu juga ketika apa yang menimpa pada yang paling ngaret ketika janji, diingatkan oleh si paling rajin ibadah.


Maka, akan makin kuat tali pertemanan mereka. Hingga maut memisahkannya. Sebab apapun karakter dan tingkah lakunya yang buruk, dengan sekuat tenaga ia lepaskan agar tidak menjadi kebiasaan buruk, apalagi sampai menyakiti seorang temannya.


Menghakimi seseorang itu adalah hal yang paling mudah dilakukan oleh semua orang, termasuk penulis juga lho..


Membentuk karakter baik pada diri seseorang memang tidak bisa instan. Karena bersifat multilevel dan multi-chanel. Maksudnya tidak hanya dilaksanakan oleh lembaga sosial atau menyekolahkan anak di sekolah PAUD saja, supaya menjadi pribadi yang tangguh berkarakter baik.


Namun, harus ada peran keluarga dan masyarakat. Bagaimana mungkin bisa membantuk karakter baik pada anak, jika orangtuanya tidak bisa memberikan keteladanan yang baik buat anaknya.


Perbedaan karakter, fisik dan rupa, seorang muslimah tentu akan menjadikannya sebagai pelajaran bahwa itulah ciptaan Allah Swt. Sang Maha Pencipta. Yang telah menciptakan berbagai macam mahluk hidup. Karena yang menjadi pembeda diantara mereka adalah siapa yang paling bertakwa. Bukan berarti melabeli dirinyalah yang paling bertakwa dan beriman.


Maka, apakah kita itu menjadi teman baik atau buruk?

Pertemanan bakal langgeng dan asyik, ketika mencintai teman kita karena Allah. Ketika sudah cinta, mana mungkin teman yang buruk karakternya akan betah dengan keburukannya. Hatinya akan selalu dijaga, dan menjaga perasaan temannya. Karena suatu kebahagiaan, jika memiliki teman yang selalu mengajak kebenaran di jalan takwa. Meski di dalamnya berbeda karakter.


Bersikap baik terhadap teman, ternyata akan memiliki dampak positif. Hubungan menjadi solid, loyalitas yang tinggi, rasa empati, rendah hati, tulus, dan saling memaafkan. Ketika hubungan seharmonis ini, tentu banyak tujuan yang bisa tercapai.


Rasulullah saw. bersabda yang artinya: "Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupa-rupa kalian, juga tidak pada badan-badan kalian. Akan tetapi Dia melihat pada hati dan amal perbuatan kalian."(HR Muslim)


"Orang mukmin bukanlah orang yang suka mencela, bukan pula orang yang suka melaknat, bukan orang yang berkata keji, dan bukan pula orang yang suka berkata kotor." (HR At Tirmidzi)


Semoga hadis ini cukup sebagai penasehat, pencegah (dari amal buruk), dan pelajaran dari orang-orang yang berakal. Maka, mohon maaf jika temanmu ini selalu menyakiti perasaan, ukhti semua ana uhibbuka fillah. Wallahualam bissawab. [GSM]


Oleh Tatiristianti 

Komunitas ibu peduli generasi