Alt Title

Sangat Disayangkan Bulan Ramadan diisi dengan Tawuran

Sangat Disayangkan Bulan Ramadan diisi dengan Tawuran

 


Tidak ada gunanya tawuran, kalau mati akan sia-sia jadinya

Coba kalian datang ke tempat kajian, cari teman yang mampu mengingatkan pada kehidupan akhirat, InsyaAllah hidup akan terarah

_____________________


KUNTUMCAHAYA.com, Surat Pembaca - Bulan Ramadan adalah bulan Mulia, penuh dengan rahmat Allah dan ampunan-Nya. Sambut bulan Ramadan dengan penuh kebahagiaan, serta  bersungguh-sungguh dalam melakukan amal kebaikan. Maka, jangan sia-siakan momentun Ramadan ini.


Namun sayang, banyak kita temui di bulan Ramadan ini diisi dengan tawuran. Dilansir media OkeNews (Senin, 18 Maret 2024), 12 remaja berhasil diamankan Kepolisian Sektor (Polsek) Katapang setelah diduga terlibat dalam tawuran di wilayah Kampung Muara Ciwidey, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Pada Minggu (17/3/2024) dini hari.


Sungguh miris, sebanyak 12 remaja berhasil diamankan kepolisian di mana mereka diduga terlibat tawuran. Ya Allah, di bulan suci Ramadan ini masih ada saja orang-orang yang tidak memanfaatkan momentun yang sangat langka ini. Harusnya para remaja lebih semangat dibandingkan semangatnya orang tua yang sudah sepuh. 


Perkara tawuran dan kenakalan, khususnya pada diri remaja bukan hal yang baru terjadi di negeri ini. Aksi tawuran yang marak terjadi di antara pelajar banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Peran keluarga yang kurang, serta tidak menanamkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan. Disokong oleh sistem kapitalisme yang menjadi penyebab tawuran antar pelajar sampai menjadi tradisi yang mengakar di kalangan pelajar.


Selama sistem kapitalis sekuler masih dipeluk erat enggan dibuang. Jangan harap bisa menghapus potret buram remaja saat ini. Hal tersebut hanya mimpi di siang bolong. Sederet potret buram menjadi bukti kegagalan sistem kapitalisme yang diterapkan, di berbagai lini kehidupan


Jika melihat ke belakang bagaimana perjuangan Rasulullah, para sahabat dalam berjuang di medan dakwah ini. Mereka semua sangat bersemangat tidak sedikit pun terbesit untuk melakukan hal-hal yang negatif. Terlebih Islam dengan syariat-Nya mempunyai standar halal dan haram dalam perbuatan. Karena, setiap muslim akan menstandarkan perbuatannya dengan halal dan haram saat hendak melakukan apapun. 


Wahai para pemuda, mari perdalam ilmu agama. Dunia ini untuk apa? Kalau bukan untuk beribadah pada Rabb, yang sudah menciptakan kita sebaik-baiknya.


Tidak ada gunanya tawuran, kalau mati akan sia-sia jadinya. Coba kalian datang ke tempat kajian, cari teman yang mampu mengingatkan pada kehidupan akhirat InsyaAllah hidup akan terarah. Tidak akan berjalan dengan penuh ke sia-siaan. 


Allah Maha Pemaaf. Allah Maha Penyayang. Mari, mendekat pada Allah Rabbul izzati yang sudah memberikan banyak kenikmatan di dunia ini. Bisa melihat, bisa berjalan, sempurna tak kekurangan sedikit pun. Alhamdulillah, luar biasa sekali kasih sayang Allah. Bersyukurlah hidup di dunia ini dengan cara memperjuangkan dakwah di jalan kebenaran. Lakukanlah amal makruf nahi mungkar. Wallahualam bissawab. [Dara]


Arsy Novianty