Alt Title

Cegah PKI Bangkit!

Cegah PKI Bangkit!

 


Seorang muslim tidak bisa hanya mengaku beriman, kemudian mengerjakan ibadah ritual saja, tetapi masih meyakini komunisme sebagai sistem hidupnya atau aturan politik dan ekonominya

Sebab Allah juga telah memerintahkan setiap muslim itu untuk mengamalkan seluruh syariat Islam secara total di dalam kehidupan ini (Hanif Kristianto-Pengamat Kebijakan Publik)

______________________________


KUNTUMCAHAYA.com, NEWS - Tanggal 30 September selalu mengingatkan bangsa Indonesia kepada kenangan kelam yaitu Gerakan 30 September atau G30S PKI. Melalui gerakan ini, pada tahun 1965 PKI berhasil membunuh sejumlah jenderal. Mereka ingin mengudeta pimpinan negeri ini. Namun, Partai Komunis Indonesia berhasil ditumpas. 


Putra keempat Dipa Nusantara Aidit atau yang biasa dikenal dengan DN Aidit, Ilham Aidit menyebut hingga saat ini persekusi, diskriminasi bahkan kekerasan terhadap keturunan atau orang-orang yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Partai Komunis Indonesia masih saja terjadi. 


Sudah banyak aturan-aturan yang sifatnya diskriminatif terhadap PKI dicabut, juga dokumen negara tertulis dan menjelaskan dengan terang benderang mengenai peristiwa G30S PKI. Ilham bahkan menceritakan pada tahun 2016 yang lalu saat dia meluncurkan sebuah buku di kawasan Cikini Jakarta Pusat, masih terjadi aksi persekusi, diskriminasi, dan juga kekerasan.


Mencermati terkait hal tersebut, betulkah pernyataan dari Ilham Aidit tersebut? Apakah PKI di dalam sejarah sudah terbiasa di dalam memanipulasi fakta? Dan mungkinkah PKI nantinya bisa bangkit lagi? 


Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Kabar Petang edisi Sabtu, 30 September 2023 membahas hal tersebut dengan judul "Cegah PKI Bangkit!" bersama moderator Aziz Rohman dan narasumber Hanif Kristianto selaku pengamat politik dan media. Acara ini ditayangakan secara live streaming di youtube Khilafah Channel.


Hanif Kristianto mengawali pembicaraan dengan menceritakan sekilas tentang peristiwa G30S PKI. Beliau menanggapi adanya kemungkinan PKI dapat bangkit kembali. Sebab komunisme merupakan sebuah ideologi. Sehingga sangat memungkinkan untuk diemban oleh seseorang. Ada pula negara yang mengambil ideologi komunis seperti Cina atau beberapa negara lain.


Ini menunjukkan bahwa sebuah ideologi masih akan terus hidup jika diemban oleh seseorang bahkan kalau dipelihara dan disebarluaskan oleh negara maka akan meluas di tengah-tengah kehidupan. Karena itu ada beberapa hal yang memungkinkan PKI itu bisa bangkit kembali.


Pertama, adanya pembiaran terhadap gerakan anti ulama yang konsisten berjuang untuk tegaknya syariat Islam. Muncul pula sentimen anti syariat, anti Tuhan dan adu domba antar kelompok masyarakat. Ini menjadi salah satu tanda kuatnya pengaruh ideologi komunisme di tanah air.


Kedua, PKI memungkinkan bangkit di tengah-tengah mayoritas umat Islam jika umat Islam mengalami kemunduran dan lemah pemahaman Islam-nya. Serta kurangnya kesadaran politik Islam. Tidak dapat dimungkiri bahwa ada di beberapa kalangan umat Islam yang juga menganut komunisme dan memperjuangkannya, tanpa tahu kebatilan dan kesesatannya. 


Beliau menegaskan bahwa paham komunisme adalah ideologi batil, sesat dan juga bertentangan dengan Islam baik secara akidah maupun syariatnya. Seorang muslim tidak boleh menganut atau bergabung dengan kelompok-kelompok yang memperjuangkan komunisme. Kemudian melakukan upaya-upaya untuk menetralisir terkait keburukan mereka di masa lampau. 


Beliau menerangkan betapa bahayanya ideologi komunis. Pertama, ideologi tersebut tidak mengakui eksistensi Tuhan. Tentu ini bertentangan dengan penciptaan manusia, bahwa manusia tidak mungkin hadir di dunia ini secara tiba-tiba. Pasti ada proses penciptaan. 


Ideologi dikatakan sahih jika menenteramkan jiwa, memuaskan akal dan sesuai dengan fitrah manusia. Jelas jika meniadakan Tuhan maka bertentangan dengan kriteria tersebut. Belum lagi sikap kesadisan mereka di masa lalu. Ulama dimusuhi, para jenderal dibunuh dan sebagainya. Tujuannya mereka ingin merebut kekuasaan dengan cara kekerasan dan mengangkat senjata. 


Ini dipengaruhi oleh ideologi komunis yang tidak mengenal haram dan halal, apalagi pahala dan dosa. Jelas ini bertentangan dengan Islam dan sangat berbahaya jika dianut oleh umat Islam. Hal ini akan menimbulkan keraguan terhadap Islam karena upaya-upaya yang ada di tengah-tengah masyarakat, baik itu adu domba maupun sikap anti agama. Itu merupakan sikap yang dapat menumbuhkan komunisme.


"Kehidupan tanpa didasari agama maka kehidupan itu akan rusak, dan jelas ideologi komunisme adalah ideologi yang merusak kehidupan," ungkapnya. 


"Kalau kita mengkaji ideologi, ada tiga ideologi di dunia ini. Pertama ideologi kapitalisme sekuler, kedua ideologi sosialis komunis, dan yang ketiga adalah ideologi Islam," jelasnya. 


Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa ideologi merupakan seperangkat aturan yang akan menurunkan aturan-aturan baru. Ideologi ini tidak hanya diemban oleh individu, tetapi juga diemban oleh negara.


Kapitalisme sekularisme asasnya yaitu memisahkan agama dari kehidupan. Mereka masih percaya kepada Tuhan, namun dalam ruang privat. Urusan Tuhan dan manusia secara pribadi. Agama tidak boleh mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Alhasil muncul sebuah aturan yang berlandaskan pada kebebasan. Standar baik dan buruk disandarkan pada selera manusia yang akalnya sangat lemah dan terbatas.


Bahaya lain dari kapitalisme akan merusak sendi-sendi kehidupan. Contohnya ekonomi kapitalisme yang diterapkan saat ini menjajah negeri-negeri muslim. Sumber daya alamnya dikeruk menggunakan penguasa boneka untuk mengusir rakyatnya demi melayani tuannya atas nama investasi. Sumber daya alam yang sejatinya adalah milik umat dikuasai asing. Padahal sumber daya alam tersebut digunakan untuk kesejahteraan rakyat.


Dari sudut hukum, kapitalis sekuler tidak menyentuh pihak yang berkuasa. Sedangkan rakyat biasa malah tersentuh hukum. Oleh karena itu, sama bahayanya antara ideologi komunis sosialis dan kapitalis sekuler. Keduanya merupakan ideologi batil.


Mengapa demikian? Karena keduanya tidak sesuai fitrah manusia, tidak memuaskan akal dan tidak menenteramkan jiwa. Hal ini sangat berbeda dengan ideologi Islam. Hanya saja, karena pemahaman dan kemunduran umat, masih memandang Islam sebagai agama ritual saja. Sehingga penempatannya hanya di ruang privat.


Padahal Islam mengatur sistem pemerintahan, ekonomi, politik, pendidikan, dan pergaulan.


Alhasil, ketika masyarakat tidak mengambil ideologi Islam dalam mengatur urusan kehidupan, yaitu interaksi antara manusia dengan manusia yang lain, maka masuk ke dalam ideologi kapitalisme sekuler atau komunis. Jadi wajar kalau pendidikan kita sekarang memisahkan agama dari kehidupan.


Misalnya pelajaran agama dan matematika jarang sekali dikaitkan. Padahal di dalam Islam ada yang namanya zakat, menghitung nisab. Begitu pula dalam pergaulan. Saat ini yang diagungkan adalah kebebasan, sehingga gaya hidup hedonis dan meniru kehidupan barat sudah lazim ditemukan. 


Akhirnya banyak kerusakan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Sebagai akibat tidak mengambil Islam secara menyeluruh. Segala kerusakan yang ada dihasilkan oleh ideologi kapitalisme sekuler. 


"Kalau kita kembali kepada Islam maka ini adalah jalan menuju perubahan dan juga keberkahan di dalam kehidupan," bebernya. 


Sebagai seorang muslim tentu harus meyakini bahwa Islam itu adalah agama dan sistem kehidupan yang sempurna dan paripurna mengatur seluruh aspek kehidupan. Begitu pula sebagai seorang muslim mengimani bahwasanya tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah, berarti otomatis tidak ada agama dan aturan yang akan diterima oleh Allah kecuali Islam.


"Seorang muslim tidak bisa hanya mengaku beriman, kemudian mengerjakan ibadah ritual saja, tetapi masih meyakini komunisme sebagai sistem hidupnya atau aturan politik dan ekonominya. Sebab Allah juga telah memerintahkan setiap muslim itu untuk mengamalkan seluruh syariat Islam secara total di dalam kehidupan ini," ujarnya. 


Hal yang harus dilakukan agar tidak terjebak dalam ideologi komunisme yaitu, pertama meyakini Islam sebagai ideologi. Kedua, mengkaji kembali aturan-aturan Islam di dalam kehidupan. Ketiga, perlu ada edukasi dari para ulama, kalangan terpelajar, anak-anak muda, ataupun yang memiliki kepedulian kepada sesama untuk menjelaskan kepada publik bahaya dari ideologi komunisme sosialisme dan kapitalisme sekuler. 


Komunisme jelas anti Tuhan, sedangkan kapitalisme cenderung menguntungkan sekelompok orang. Dengan mengungkap kerusakan-kerusakan akibat kedua ideologi tersebut, maka masyarakat akan menyadari kedua ideologi komunisme dan kapitalisme adalah ideologi batil. Sebaliknya Islam hadir sebagai solusi dalam kehidupan. 


"Hanya saja, saat ini belum ada negara yang mengemban ideologi Islam. Jadi sudah seharusnya kita senantiasa menggambarkan kesempurnaan Islam di tengah-tengah masyarakat dan mencegah munculnya ideologi batil seperti komunisme dan kapitalisme," pungkasnya. 


Acara Kabar Petang ini mendapat atensi yang luar biasa. Ini bisa terlihat dari jumlah penonton yang hadir secara live. Semoga umat menjadi paham bahwa Islam adalah satu-satunya solusi dari kerusakan yang ditimbulkan oleh ideologi sosialisme dan kapitalisme. 


Wallahualam bissawab. [Siska]