Alt Title

Kelaparan di Tengah SDA yang Melimpah

Kelaparan di Tengah SDA yang Melimpah

Dengan adanya sumber daya alam yang melimpah seharusnya warga Papua tidak perlu khawatir dalam pemenuhan sandang pangan

Namun kenyataannya, tinggal di negara yang kaya akan SDA tidak menjamin rakyat sejahtera

_________________________________



KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Kembali lagi terjadi kasus kelaparan di negara kita hingga memakan korban, tepatnya di daerah Distrik Agandugume dan Lambewi Kabupaten Puncak Papua Tengah. Ada enam orang meninggal dunia akibat kelaparan sebab kemarau yang terjadi di daerah tersebut sejak bulan Juni hingga berujung gagal panen. 


Menurut penuturan bupati setempat, para korban meninggal dunia karena bahan makanan tidak bisa didistribusikan lantaran maskapai penerbangan tidak ada yang berani terbang karena gangguan keamanan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB). (viva[dot]co[dot]id, 30/7/2023)


Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia kaya akan sumber daya alam. Salah satunya di tanah Papua yang memiliki sumber daya mineral logam seperti tembaga, emas, minyak bumi, gas alam, dan masih banyak lagi. Tentu dengan adanya sumber daya alam yang melimpah seharusnya warga Papua tidak perlu khawatir dalam pemenuhan sandang pangan. Namun kenyataannya, tinggal di negara yang kaya akan SDA tidak menjamin rakyat sejahtera. Mengapa itu bisa terjadi?


Di dalam Islam kepemilikan sumber daya alam dibagi menjadi tiga, yaitu kepemilikan individu, kepemilikan umum, dan kepemilikan negara. Jika melirik kasus di Papua tentu bisa dikategorikan bahwa SDA di sana merupakan kepemilikan umum.


Secara tidak langsung negara-lah yang memiliki peran dalam pengelolaannya. Setelah dikelola oleh negara hasilnya dikembalikan kepada rakyat, sehingga dengan begitu tidak ada rakyat yang mengalami kelaparan, kesulitan ekonomi, kesulitan dalam pendidikan, dan sebagainya. 


Seperti yang kita ketahui, saat ini banyak lokasi tambang dikelola dan dikuasai oleh swasta baik secara pribadi atau korporasi, dan banyak juga yang dikelola oleh perusahaan asing maupun domestik.


Kembali ke pertanyaan mengapa sumber daya alam yang melimpah di negara saat ini tidak menjamin kesejahteraan rakyat? Hal tersebut karena negara belum melaksanakan perannya, sehingga negara hanya menjadi regulator, bukan pihak yang mengelola SDA. Selain itu, solusi yang ditawarkan oleh pemerintah lagi-lagi belum bisa menyelesaikan permasalahan di tengah-tengah masyarakat, sehingga masyarakat kalang kabut dalam menghadapi problematika dan cenderung kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan. 


Dalam hadis riwayat Abu Dawud dan Ahmad dikatakan bahwa kaum muslim berserikat dalam tiga perkara, yaitu padang rumput, air, dan api. Ketiganya tidak boleh dimiliki dan dikuasai oleh individu ataupun negara. Agar masyarakat bisa mengakses dan mendapatkan manfaat dari ketiga hal tersebut, maka negara harus mengatur pemanfaatan serta pengelolaannya agar dapat dirasakan manfaatnya secara adil oleh masyarakat.


Pada masa kekhilafahan pernah juga terjadi kekeringan yang cukup panjang, sehingga membuat masyarakat merasa kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan. Untuk mengatasi hal tersebut, negara bersama dengan masyarakat membangun, merehabilitasi, dan memelihara beberapa hal mulai dari jaringan irigasi hingga konservasi lahan. 


Untuk menunjang berjalannya proses pertanian, negara memberi bantuan produksi berupa benih, pupuk, dan pompa spesifik lokasi kepada masyarakat. Tidak lupa juga mendistribusikan bahan pokok beserta lauk-pauk kepada masyarakat yang terkena dampak bencana.


Maka, kita butuh Islam sebagai solusi. Dengan diterapkannya sistem Islam, seluruh pengelolaan sumber daya alam akan berjalan dengan baik tentunya sesuai syariat. Islam memiliki segudang solusi bahkan lebih dalam mengatur urusan umat, semua itu Allah sampaikan di dalam Al-Qur’an dan hadis. Sehingga Islam mampu menjamin kesejahteraan rakyat dan kemaslahatan umat. Wallahualam bissawab. [SJ] 


Siska Triastuti 

Ibu Pemerhati Masyarakat