Alt Title

Tsunami Sifilis Menerjang Kehidupan Tragis

Tsunami Sifilis Menerjang Kehidupan Tragis

Kasus melonjaknya penyakit sifilis ini sama dengan maraknya potret perzinaan di muka bumi. Hal ini disebabkan oleh paham sekularisme, yang telah membentuk pola pemikiran menyimpang

Sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan, menjadikan materi sebagai asas kebahagiaan, termasuk kadar kepuasaan jasmani 

______________________________



KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Akhir-akhir ini ramai pemberitaan di berbagai media kasus penyakit sifilis. Sungguh sangat miris, setelah melihat data yang dirilis, seperti yang dilansir dari RADAR JABAR bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencatat sebanyak 3.186 pasien terjangkit sifilis sepanjang data 2018-2022. Jabar di peringkat kedua setelah Provinsi Papua sebanyak 3.864 pasien. Setelah Jabar, data menunjukkan Provinsi DKI Jakarta 1.897 pasien, Papua Barat 1.816 pasien, Bali 1.300 pasien dan Banten 1.145 pasien. Dari 3.186 kasus di Jabar, Kota Bandung yang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Barat, tercatat paling dominan dari hasil skrining yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Jabar di beberapa kota dengan temuan 830 kasus.


Seperti yang diberitakan mewabahnya penyakit raja singa tersebut bagaikan terjangan tsunami yang bertubi-tubi menimpa masyarakat. Ribuan problematika hidup yang semakin membusuk tidak mampu terselesaikan. Kasus melonjaknya penyakit sifilis ini sama dengan maraknya potret perzinaan di muka bumi. Hal ini disebabkan oleh paham sekularisme, yang telah membentuk pola pemikiran menyimpang. Sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan, menjadikan materi sebagai asas kebahagiaan, termasuk kadar kepuasaan jasmani. 


Dalam sistem sekularisme ini standar benar salah atau baik buruk bukan menurut syariah Islam lagi, akan tetapi berdasarkan pada akal manusia dan hawa nafsu. Sehingga sistem ini sangat berpeluang untuk hal-hal yang diharamkan menjadi bebas dilakukan. Seperti fenomena gonta-ganti pasangan dengan lumrah dilakukan dikalangan masyarakat, yang akhirnya membuat penyakit sifilis merajalela. Padahal Allah Swt. jelas melarang dalam firman-Nya: "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32)


Ini menunjukkan adanya aturan yang membatasi pergaulan antara perempuan dan laki-laki. Di antaranya, Islam sangat melarang adanya interaksi yang bukan mahram atau khalwat. Adab bergaul dengan lawan jenis pun diatur dengan begitu sempurna. Misalnya, harus menjaga pandangan, menjaga diri ketika berinteraksi dalam urusan semisal muamalah, tidak ikhtilat, hingga menghindari tabarruj dengan menggunakan busana menutup aurat sesuai syariat Islam. Sehingga di dalam Islam wanita sangat terjaga kemuliaannya.


Harapan paripurna kita adalah hanya kepada hukum Islam. Bagi umat muslim, pelaksanaan Islam kafah adalah suatu kewajiban. Pelaksanaan syariat Islam secara kafah juga akan mewujudkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta. Sejarah yang membuktikan penerapan syariat Islam kafah mampu melahirkan peradaban yang gemilang. Pelaku yang melanggar syariat akan terkena hukuman yang memberi efek jera. Kemudian ini akan meminimalisir kasus perzinaan hingga menimbulkan penyakit keji sebagai azab dari Allah Swt.. 


Seperti dalam Al-Qur'an surah An-Nur ayat 2 yang artinya, "Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian beriman." 


Jelas sudah bahwa setiap perbuatan menyimpang, akan mendapatkan pertanggungjawabannya termasuk dalam kasus perzinaan. Maka dari itu saatnya kaum muslim bergerak, berdakwah untuk berupaya membangun kesadaran di tengah masyarakat terhadap Islam kafah. Karena penerapan sistem Islam kafah adalah solusi tuntas terhadap segala problematika umat. Wallahualam bissawab. []


Erni Apriani

Aktivis Muslimah