Alt Title

Ngeri! Sifilis Bikin Tragis

Ngeri! Sifilis Bikin Tragis

Kebebasan yang dianut oleh masyarakat menjadi standar interaksi antara laki-laki dan perempuan. Aktivitas seksual dengan bergonta-ganti pasangan menjadi hal yang biasa. Hubungan seksual sesama jenis juga marak

Kasus Sifilis pada ibu hamil juga ditemukan, tentunya karena tertular dari pasangannya. Ibu hamil yang menderita sifilis dapat menularkan kepada bayinya saat proses persalinan pervaginam

______________________________

 

Penulis Siska Juliana 

Kontributor Media Kuntum Cahaya 



KUNTUMCAHAYA.com, OPIN - Penyakit Sifilis, salah satu penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) saat ini menjadi pusat perhatian pemerintah karena menunjukkan jumlah yang mengejutkan. Dari hasil skrining yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, kasus Sifilis mengalami peningkatan dalam kurun waktu 2020-2022. Berdasarkan data, pada tahun 2020, dari 11.430 orang yang diperiksa ditemukan 300 yang positif Sifilis. Pada 2021, dari 12.228 orang yang diperiksa ditemukan 332 yang positif Sifilis. Pada 2022, dari 30.311 orang yang diperiksa dan ditemukan 881 orang positif Sifilis. Jadi, positivity rate yang positif Sifilis dari tahun 2020-2022 sebesar 3%. (CNN Indonesia, 17/06/2023) 


Menurut data Kementrian Kesehatan (Kemenkes), Papua menduduki posisi pertama kasus Sifilis terbanyak yaitu 3.864 kasus, disusul Provinsi Jawa Barat sebanyak 3.186 kasus, DKI Jakarta dengan 1.897 kasus, Papua Barat (1.816), Bali (1.300), Banten (1.145), Jawa Timur (1.003). 


Penyakit Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum yang menginfeksi tubuh manusia melalui luka di alat kelamin, anus, bibir, maupun mulut. 


Sungguh mengerikan jika kita melihat fakta yang terjadi saat ini. Jika ditelisik, hal ini merupakan hasil dari rusaknya pergaulan di tengah masyarakat. Kebebasan yang dianut oleh masyarakat menjadi standar interaksi antara laki-laki dan perempuan. Aktivitas seksual dengan bergonta-ganti pasangan menjadi hal yang biasa. Tidak hanya itu, hubungan seksual sesama jenis juga marak terjadi. Kasus Sifilis pada ibu hamil juga ditemukan, tentunya karena tertular dari pasangannya. Ibu hamil yang menderita Sifilis dapat menularkan kepada bayinya saat proses persalinan pervaginam. Akhirnya, banyak anak yang mengidap penyakit membahayakan ketika seharusnya mereka lahir dalam keadaan sehat. 


Penerapan sistem sekularisme (memisahkan agama dari kehidupan) telah melahirkan gaya hidup liberal. Pola hidup liberal terbukti membawa masalah besar karena menjadikan hawa nafsu sebagai acuan berperilaku. Kondisi ini diperparah jika "kelompok sesama" dilegalisasi, mengingat betapa gencarnya dukungan terhadap kelompok ini. Faktanya, sebelum legalisasi terjadi, kasus Sifilis di DIY mengalami kenaikan. Penyebab terbesar dari pasangan seks sesama pria. 


Inilah kehidupan yang lahir dari penerapan sistem sekularisme kapitalisme. Sistem yang telah memisahkan agama dari kehidupan. Tolok ukur kebahagiaan dinilai dari kepuasan jasmani. 


Syaikh Taqiyyudin an-Nabhani di dalam kitabnya Nizhamul Ijtima'iy menjelaskan bahwa kapitalisme menganggap bahwa penyaluran hasrat sebagai kebutuhan (needs) bukan naluri (wants). Maka, kebutuhan ini harus dipenuhi saat itu juga. Jika tidak dipenuhi akan menimbulkan bahaya baik fisik, psikis, maupun akalnya. 


Jika kita amati, dalam kehidupan peradaban Barat banyak dijumpai pemikiran yang bisa membangkitkan hasrat seksual. Seperti dalam film, buku, lagu dan karya mereka lainnya. Aktivitas campur baur antara laki-laki dan perempuan tanpa hajat syar'i di rumah-rumah, kolam renang dan tempat lainnya sengaja diwujudkan karena dianggap sebagai suatu keharusan dan sudah menjadi hal yang biasa. 


Kaum muslimin di seluruh penjuru dunia justru latah menganggap peradaban Barat yang menerapkan sekularisme kapitalisme sebagai gaya hidup modern yang harus diikuti. Tanpa mereka sadari, justru ini adalah awal dari kehancuran manusia. 


Islam merupakan ideologi yang mengatur manusia serta interaksi yang terjadi di antara mereka. Sehingga dari interaksi tersebut dapat mendatangkan keberkahan, termasuk dalam memenuhi kebutuhan seksual. Aktivitas seksual hanya dilakukan pada interaksi yang tepat yaitu melalui pernikahan. 


Islam dengan tegas mengharamkan perzinaan dan aktivitas seksual yang menyimpang. Islam memandang aktivitas seksual bukanlah kebutuhan jasmani melainkan penampakan dari gharizah nau' (naluri berkasih sayang). Naluri ini akan muncul ketika ada pemicu dari luar, maka masyarakat Islam menjadikan interaksi antara laki-laki dan perempuan bukan bersifat seksual melainkan interaksi tolong-menolong dan amar makruf nahi mungkar. Setiap aktivitas yang memicu munculnya gharizah nau' akan ditutup rapat-rapat melalui sistem pergaulan dalam Islam. 


Pertama, Islam memerintahkan kepada laki-laki dan perempuan untuk menundukkan pandangan (QS. An-Nur: 30-31). Kedua, para muslimah wajib menutup aurat dengan sempurna dalam kehidupan umum (QS. An-Nur: 31). Ketiga, Islam melarang perempuan safar tanpa mahram. Ketika seorang istri keluar rumah, maka harus mendapatkan izin dari suaminya. Keempat, Islam melarang laki-laki dan perempuan untuk ber-khalwat (berduaan dengan nonmahram) dan ikhtilat (campur baur) Islam memerintahkan kehidupan yang terpisah antara laki-laki dan perempuan. Interaksi yang diperbolehkan hanya ketika ada hajat syar'i seperti dalam pendidikan, kesehatan dan muamalah. 


Kelima, larangan zina dan "hubungan sesama" (QS. Al-Isra: 32). Keenam, Islam menerapkan sanksi yang tegas. Sanksi dalam Islam berfungsi sebagai jawabir (penebus dosa) agar pelaku menjadi jera dan zawajir (pencegah) sehingga masyarakat tidak melakukan perbuatan kriminal. Hal ini dijelaskan dalam (QS. An-Nur: 2). Ketujuh, menerapkan sistem pendidikan yang berasaskan akidah Islam. Pengajaran yang menggunakan kurikulum pendidikan Islam akan mencetak generasi yang cerdas akalnya, sehat jiwanya, dan memiliki lingkungan yang kondusif. 


Demikianlah sistem sosial dan pergaulan dalam Islam. Semua itu dapat terwujud ketika syariat Islam diterapkan secara kafah oleh negara. Sudah terbukti selama 1.300 tahun lamanya Islam memimpin dunia. Peradaban yang dibangun dapat mencetak generasi gemilang yang karya-karyanya dikenang sepanjang masa. 


Lantas, apakah kita akan bertahan dalam sistem yang rusak ini? Atau berjuang untuk mengembalikan kehidupan Islam dan mendapatkan predikat umat yang terbaik. []