Kekerasan Seksual Merajalela, Hanya Islam Solusi Nyata
OpiniProstitusi yang ada saat ini sebagai lahan basah untuk mencari cuan yang banyak. Bahkan hal ini menjadi sebuah industri. Namanya juga industri, tentu ingin menghasilkan produk sebanyak-banyaknya agar materi terus berkumpul dan menggunung
Ini semua karena media yang ada saat ini begitu mendukung. Tayangan pornografi dan pornoaksi begitu mudah diakses di berbagai platform media sosial. Dengan melihat itu semua, maka muncul rangsangan untuk melakukan hal yang sama. Dan ini menjadi cikal bakal seseorang untuk melakukan tindakan tak terpuji
_______________________________
Penulis Mulyaningsih
Kontributor Media Kuntum Cahaya, Pemerhati Masalah Anak dan Keluarga
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Berbicara terkait dengan kekerasan, tampaknya tak akan pernah habis. Lagi dan lagi, terus ada kasus yang seperti itu. Sebagaimana dikutip dari bbcnews[dot]com (31/05/2023), anak berusia 15 tahun dengan inisial R mengalami pelecehan seksual oleh 11 pria di Kabupaten Parigi Moutong (Sulteng). Dari pelecehan ini mengakibatkan infeksi akut pada kelaminnya. Tak hanya itu, korban juga harus melakukan operasi pengangkatan rahim.
Sedih dan geram melihat kejadian tragis di atas. Sungguh tidak bermoral dan tak mempunyai hati serta keimanan. Kejadian di atas merupakan salah satu dari sekian banyak kasus kekerasan yang ada di negeri ini. Belum lagi kasus yang tidak 'terendus' di luaran sana. Tentulah jumlahnya makin banyak. Bak fenomena gunung es, yang tampak hanya sebagian kecil di permukaan. Namun jauh di dalamnya ternyata bongkahan besar begitu luar biasa ukurannya.
Ketika hidup di sistem kapitalis sekuler saat ini, wajar jika kasus di atas selalu saja ada di berbagai wilayah negeri ini. Semua itu karena pemisahan agama dengan kehidupan yang menjadikan akidah tak lagi menjadi pondasi dalam kehidupan manusia. Ditambah lagi asas kebebasan menjadikan setiap orang bebas melakukan apa saja. Yang pasti ketika ada manfaat dan cuan di dalamnya, maka akan dijalankan. Termasuk salah satunya adalah bisnis prostitusi ini.
Jika kita pikirkan lebih dalam, maka prostitusi yang ada saat ini sebagai lahan basah untuk mencari cuan yang banyak. Bahkan hal ini menjadi sebuah industri. Namanya juga industri, tentu ingin menghasilkan produk sebanyak-banyaknya agar materi terus berkumpul dan menggunung. Ini semua karena media yang ada saat ini begitu mendukung. Tayangan pornografi dan pornoaksi begitu mudah diakses di berbagai platform media sosial. Hal ini tentu akan membawa dampak besar kepada si pengguna. Dengan melihat itu semua, maka muncul rangsangan untuk melakukan hal yang sama. Dan ini menjadi cikal bakal seseorang untuk melakukan tindakan tak terpuji.
Selain media, ternyata pendidikan sekuler saat ini mencetak generasi yang hanya ingin mendapatkan nilai dan surat kelulusan saja. Namun, dari sisi agama begitu nihil. Pola pikir dan sikap yang tercipta sejalan dengan kapitalis sekuler tadi. Yang akhirnya berdampak pada pengambilan keputusan tak lagi menilai sesuatu itu diperbolehkan atau tidak dalam Islam. Mereka tak memandang Islam sebagai pondasi yang harus ada di benak. Islam hanya ada pada wilayah ibadah ritual saja dan di tempat ibadah. Maka amat wajar jika aktivitas yang dilakukan sangat jauh dari pandangan Islam.
Belum lagi sisi hukum yang tidak tegas dalam menangani kasus seperti kejadian di atas. Jika tidak viral, maka kasus tersebut akan lenyap bagaikan ditiup angin. Artinya akan berlalu saja dan masyarakat lupa dengan kejadian sadis tersebut. Inilah beberapa watak yang akhirnya bisa kita lihat ketika kapitalis sekuler diterapkan dalam kehidupan manusia.
Berbeda ketika Islam diterapkan dalam aturan kehidupan. Karena mempunyai seperangkat aturan yang lengkap dan konsep pemeliharaan akidah. Dengan begitu, maka insya Allah seluruh aktivitas yang ada akan sejalan dengan aturan Islam. Karena akidah ini dijadikan sebagai pondasi atas segala aspek kehidupan. Baik dari sistem pendidikan ataupun yang lainnya. Semua tentunya akan merujuk pada akidah Islam saja, bukan yang lain.
Sistem pergaulan dan industri akan mengacu pada Islam juga. Individu muslim akan dipahamkan bagaimana tata cara dan batasan pergaulan antara lawan jenis. Tidak ikhtilat dan khalwat menjadi sesuatu yang wajib diketahui semua. Dengan begitu, maka pergaulan akan terjaga dengan baik. Termasuk pada sisi ketika ada ketertarikan kepada lawan jenis. Maka solusi yang ada adalah lewat ikatan suci pernikahan. Jika belum mampu dan sanggup, maka ditahan dan dialihkan kepada yang lainnya. Bisa lewat puasa atau menyibukkan diri dengan mengikuti kajian-kajian keislaman. Agar keimanan makin kokoh dan terjaga.
Kemudian dari sisi media, maka negara mempunyai andil besar untuk mengaturnya. Apa saja yang harus ditayangkan atau diperbolehkan untuk diakses publik. Jika di dalam Islam, media yang ada untuk syiar Islam, kajian, dan yang serupa dengannya. Sehingga konten-konten 'nyeleneh' tak akan pernah ada atau berseliweran dengan bebas.
Negara juga berkewajiban penuh untuk membuka lapangan pekerjaan yang luas. Hal itu dimaksudkan agar seluruh pencari nafkah akan mampu mendapatkan uang untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Sementara perempuan sebagai pihak yang dinafkahi mempunyai pekerjaan pokok mengurus rumahnya dengan baik. Sehingga kaum hawa tak perlu susah payah untuk bekerja keras demi sesuap nasi.
Beberapa hal di atas merupakan upaya untuk menekan atau bahkan menghilangkan kasus pelecehan seksual. Ketika masih terjadi, maka hukum akan berbicara dengan tegas. Karena di dalam Islam, sanksi yang tegas agar tidak ada yang meniru aktivitas tersebut di kemudian hari.
Pelaku pelecehan seksual yang masuk kategori zina akan dihukum cambuk sebanyak 100 kali jika belum menikah. Dan dihukum rajam jika sudah menikah. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah Swt.
"Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali..." (TQS. An Nur: 2)
Sedangkan yang tidak termasuk ke dalam perbuatan zina, maka ada sanksi tersendiri. Dan itu akan diputuskan oleh seorang Qadhi.
Alhasil, hanya sistem Islam yang mampu memberikan solusi tuntas atas kejadian di atas. Semoga segera menjadi sistem kehidupan yang diterapkan di dunia ini. Semua itu dilakukan agar kita semua mendapat Rida dari Allah Swt. agar keberkahan hidup bisa kita rasakan. Wallahualam bissawab. []