Alt Title

Begal Kembali Beraksi, Hanya Islam Solusi Pasti

Begal Kembali Beraksi, Hanya Islam Solusi Pasti



Islam memandang bahwa setiap individu manusia mempunyai kebutuhan mendasar yang harus terpenuhi. Kebutuhan itu meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, serta keamanan. Pemenuhan dari setiap kebutuhan itu merupakan tugas dan tanggung jawab negara


Islam akan membentuk satu departemen yang bertugas khusus menjaga kestabilan dan keamanan masyarakat. Departemen Keamanan Dalam Negeri (Da'irah al-Amni ad-Dhakhili) yang bertugas mencegah adanya gangguan keamanan dan ancaman melalui aparat kepolisian. Satuan kepolisian yang beranggotakan laki-laki yang sudah balig serta memiliki status kewarganegaraan. Bagi wanita juga boleh menjadi anggota kepolisian, untuk melaksanakan tugas-tugas terkait dengan masalah kewanitaan yang berhubungan dengan masalah keamanan

_____________________________________________________________________________


Penulis Tinah Ma'e Miftah

Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Aktivis Muslimah


KUNTUMCAHAYA.com-"Bandung Ghotam City," sebutan baru yang diberikan oleh warganet untuk Kota Bandung. Bukan tanpa alasan, warganet menyematkan sebutan tersebut untuk Ibu Kota Jawa Barat yang dulu dikenal dengan Kota Kembang. Hal itu terkait dengan meningkatnya kasus kriminalitas di Kota Bandung yang semakin hari kia meningkat. Mulai dari curanmor, pembegalan, penjambretan, penodongan dan lain-lain.


Seperti yang baru-baru ini terjadi, diberitakan oleh AYOBANDUNG[dot]com (01-04- 2023). Aksi penjambretan terjadi di Jalan Ciliwung, Kota Bandung terjadi pada Sabtu, 1 April 2023 malam hari. Pelaku sempat dikejar oleh warga sekitar yang berada di tempat kejadian perkara (TKP), dan berhasil ditangkap oleh satpam setempat.


Menyikapi meningkatnya kasus kriminalitas di Bandung, Walikota Bandung Yana Mulyana menyatakan akan memperkuat koordinasi dengan aparat terkait, untuk bisa memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) di kewilayahan. Ia pun akan terus melakukan pengawasan melalui fungsi Area Traffic Control System (ATCS) serta Bandung Command Centre terutama di malam hari. Serta mengimbau kepada masyarakat untuk ikut serta menjaga keamanan dan selalu meningkatkan kewaspadaan di wilayahnya masing-masing.


Maraknya kasus kriminalitas di Kota Bandung dan juga di berbagai daerah lain negeri ini, sebenarnya tidak bisa terlepas dari kebijakan pemerintah pusat. Tidak bisa terlepas dari sistem yang diterapkan oleh rezim yang sedang berkuasa saat ini. Sistem demokrasi Kapitalisme secara jelas dan nyata tidak mampu menjaga dan melindungi rakyatnya. Apalagi membawa rakyat hidup sejahtera. Karena indikasi kesejahteraan masyarakat itu jika semua kebutuhan pokok bagi setiap individu baik sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, dan juga keamanan terjamin oleh negara. 


Menyerahkan tugas menjaga keamanan dan ketertiban kepada masyarakat itu sendiri dan hanya mengandalkan alat kontrol area, hal itu menunjukkan lepasnya tanggung jawab negara terhadap rakyatnya. Tidak ada lagi petugas kepolisian yang berjaga di tengah-tengah masyarakat, di jalan-jalan, membuat orang yang punya niat jahat bebas melakukan apa saja tanpa merasa ada yang mengawasinya. Efeknya, berbagai pelanggaran dan kejahatan jalanan pun tidak bisa terkendali.


Berbeda dengan sistem Islam. Islam memandang bahwa setiap individu manusia mempunyai kebutuhan mendasar yang harus terpenuhi. Kebutuhan itu meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, serta keamanan. Pemenuhan dari setiap kebutuhan itu merupakan tugas dan tanggung jawab negara. 


Negara Islam akan membentuk satu departemen yang bertugas khusus menjaga kestabilan dan keamanan masyarakat. Departemen Keamanan Dalam Negeri (Da'irah al-Amni ad-Dhakhili) yang bertugas mencegah adanya gangguan keamanan dan ancaman melalui aparat kepolisian. Satuan kepolisian yang beranggotakan laki-laki yang sudah baligh serta memiliki status kewarganegaraan. Bagi wanita juga boleh menjadi anggota kepolisian, untuk melaksanakan tugas-tugas terkait dengan masalah kewanitaan yang berhubungan dengan masalah keamanan.


Polisi dalam negara Islam ada dua jenis yaitu : pertama, Polisi Militer yang berada di bawah  pengawasan Departemen Perang (Amirul Jihad). Polisi ini merupakan bagian dari tentara yang bertugas untuk mendisiplinkan pasukan. Kedua, polisi yang berada langsung di bawah kekuasaan Khalifah. Polisi ini biasa disebut syurthah (polisi) karena memiliki ciri-ciri khusus dari segi pakaian dan kemampuan geraknya, sehingga mereka mudah dikenal. Polisi ini bertugas untuk menjaga stabilitas dan keamanan masyarakat wilayah negara Islam.


Seperti apa yang diriwayatkan dari Ibnu Uyainah dari Ismail bin Abi Khalid dalam (Mushannaf Abdur Razzaq), yang mengatakan, "Aku mendengar Abu Amr Asy- Syaibani mengatakan: "Ibnu Mas'ud berpatroli menjaga dan mengelilingi masjid setiap malam. Ia tidak membiarkan seorang pun kecuali mengeluarkan dia dari masjid selain dari orang yang sedang shalat."."


Polisi ini juga bertugas melakukan patroli ke kampung-kampung, pemukiman penduduk, pasar-pasar, jalan-jalan raya, sehingga dapat dipastikan keamanan masyarakat terjaga dengan baik. Masyarakat pun bisa beraktivitas dengan tenang tanpa kekhawatiran akan keselamatan dan keamanan dirinya serta keluarganya yang ditinggalkan. Dengan begitu kesejahteraan dan kestabilan masyarakat dalam sebuah negara akan terwujud. Wallahualam bissawab.