Alt Title

Beragam Kriminalitas Remaja, Buah dari Bercokolnya Sekulerisme

Beragam Kriminalitas Remaja, Buah dari Bercokolnya Sekulerisme

 


Maka wajar jika mereka berbuat kerusakan dan kriminalitas yang beragam

Sebab ini merupakan buah dari sekulerisme yang memisahkan aturan agama dari kehidupan

_________________________


Penulis Ummu Bagja Mekalhaq 

Kontributor Media Kuntum Cahaya 


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Maraknya beragam kriminalitas saat ini telah melampaui batas, seperti pengeroyokan yang terjadi di Ciparay yang dilakukan remaja. Melakukan pemukulan dengan memukul tempurung belakang kepala korban dengan batu, karena motif cemburu.  Akibatnya hingga saat ini korban masih kritis (BANDUNG, KOMPAS.Com, 19/04/2024).


Kejadian serupa terkait penganiayaan terjadi di Cicalengka Kabupaten Bandung, dengan motif karena tersinggung. Kemudian korban dibacok oleh pelaku memakai sajam/senjata tajam. (Bandung.iNews.id, 20/04/2024).


Kriminalitas ini tidak bisa dibiarkan, jika kita ingin menyelamatkan generasi khususnya para remaja. Mereka memiliki potensi positif jika kita mampu mengarahkan. Untuk itu mari kita tanggulangi bersama- sama.


Adapun upaya penanggulangannya sebagai berikut:

Pertama, evaluasi untuk para orang tua, para pendidik, baik sekolah  formal maupun non formal harus  berusaha mendidik para remaja dengan bekal akidah Islam yang kuat. Karena tidak mungkin anak brutal jika berbekal iman yang kuat.


Kedua: bagi masyarakat sekitarnya, lingkungan terdekat tempat tinggalnya/ para tetangga terdekat. Harus peduli dan peka terhadap kondisi yang sedang terjadi menimpa remaja saat ini, mereka kehilangan figur. Untuk itu, beri teladan terbaik buat mereka, dan beri pemahaman kepada mereka figur terbaik adalah Rasulullah saw..


Atau bisa juga dengan memberikan pendidikan kepada remaja seperti mengadakan kajian khusus yang diadakan di masjid terdekat. Karena jika hal ini dilakukan, maka mereka akan kondusif sampai dewasa.


Ketiga: harus ada perhatian khusus pemerintahan setempat baik RT, RW, desa, ataupun kecamatan untuk memberdayakan para remaja dalam kegiatan positif. Seperti mengadakan agenda pengajian rutin bulanan di desa di kecamatan juga kabupaten, ataupun kegiatan positif lainnya. Seperti olahraga khusus remaja, gotong royong, atau ada aktivitas yang lebih keren lagi dan tidak akan bosan yakni mengadakan malam bimbingan iman dan takwa. Kegiatan ini akan menguatkan akidah Islam dan bisa menambah wawasan keislaman sebagai bekal ilmu terbaik untuk kehidupan masa depan mereka. Kegiatan ini jika dimulai dari sekarang, maka akan  mampu mengkondisikan remaja selalu dalam aktivitas kebaikan.


Keempat: harus ada perhatian dari semua elemen masyarakat terhadap remaja, baik secara materi ataupun non materi. Artinya secara materi semua elemen masyarakat berusaha untuk memberikan dana kegiatan remaja, bukan jumlahnya yang besar, tetapi mendermakan hartanya dengan ikhlas. Non materi berupa doa. Doa terbaik bagi mereka agar mereka selalu dalam bimbingan dan jalan lurus atau Islam kafah. 


Dengan kedua bantuan tersebut,  diharapkan  remaja akan lebih bersemangat dalam menjalankan kebaikan. 


Nah, jika keempat cara  penanggulangan tersebut sudah dilakukan, kita berharap ada kebaikan-kebaikan yang terus diestafetkan kepada generasi selanjutnya. Apalagi jika dimulai saat ini, sekarang juga.


Jangan ada kata nanti. Karena sekejap saja membiarkan para remaja hidup dalam laghwi (kesia-siaan), maka akan lahir generasi permisif. Generasi yang serba boleh melakukan segala perkara walaupun perkara yang diharamkan oleh Allah Swt. seperti yang terjadi saat ini, maraknya pacaran/zina, maraknya judi online, judi slot, pornografi, tawuran, bullying, dikarenakan tidak adanya keseriusan dalam mengarahkan mendidik dan menghantarkan para remaja kepada jalan kebenaran yakni Islam kafah. 


Jika ada yang fokus mengarahkan mereka melalui kerjasama yang solid terencana dan berkelanjutan insya Allah kita mampu dan bisa menanggulangi beragam kriminalitas remaja dengan mengembalikan fitrah remaja kepada kesucian. Karena pada dasarnya semua anak itu suci, hanya para orang tua dan pendidik yang tidak maksimal mendidik serta mengarahkan mereka di jalan yang benar yakni Islam kafah. 


Maka wajar jika mereka berbuat kerusakan dan kriminalitas yang beragam. Sebab ini merupakan buah dari sekulerisme yang memisahkan aturan agama dari kehidupan. Akibatnya terbentuk pribadi remaja yang bebas berbuat apapun meski diharamkan oleh agama Islam. Yang pada akhirnya waktu waktu yang mereka jalani "unfaedah" mengisi kekosongan waktu tidak bermanfaat. 


Kesalahan ini tidak hanya dilakukan oleh para remaja saja, tetapi kesalahan kolektif terutama kesalahan sistem sekulerisme yang bercokol di negeri ini sangat merugikan dan merusak moral para remaja. 


Untuk itu usaha yang wajib kita lakukan bergerak bersama dimulai dengan membangun kesadaran semua elemen. Dimulai dari orang tua untuk benar-benar mengurus mendidik keluarga, firman Allah Al-Qur'an Surat An-Nisa: 09 yang artinya "Hendaklah khawatir meninggalkan generasi lemah dibelakang mereka."


Bermula dari lingkungan terdekat keluarga inti, disertai masyarakat sekitar plus "kekuatan negara" paling "praktis" untuk mau menerapkan syariat Islam. 


Akhirnya, semoga  semua tindakan preventif yang kita lakukan ada gunanya untuk masa depan remaja. Mari, bergerak bersama untuk membuang sistem sekuler perusak masa depan remaja dan berusaha menggantikan sistem sekuler ini dengan sistem Islam untuk menerapkan  secara kafah. Firman Allah "udkhuluu fissilmi kaaffah" yang artinya "Masuklah kepada Islam secara kafah/ keseluruhan." Al-Qur'an Surat Al Baqarah: 208.


Islam Solusi Tepat Untuk Menghindari Kriminalitas 


Hanya dengan kembali kepada Islam kafah para remaja terhindar dari aktivitas kriminalitas. Dengan berbekal iman yang kuat, maka para remaja akan menjadikan Islam sebagai aturan hidupnya, sebagai tolok ukur yang mereka gunakan. Sehingga hidupnya fokus mempraktekan aturan Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunah, bukan yang lain sehingga akan terus berusaha hidup dalam kebaikan. Wallahualam bissawab. [GSM]