Alt Title

Kemiskinan Ekstrem Melanda, Islam Solusinya

Kemiskinan Ekstrem Melanda, Islam Solusinya



Sistem ini menjadikan para kapital dapat menguasai sumber daya alam

Padahal sumber daya alam merupakan harta untuk menjamin pemenuhan kebutuhan masyarakat seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur

______________________________


Penulis Siska Juliana 

Tim Media Kuntum Cahaya 


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Kemiskinan merupakan permasalahan klasik yang dihadapi negara. Di tengah kemajuan zaman, kemiskinan masih saja terjadi, bahkan jumlahnya semakin meningkat. 


Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menjelaskan bahwa dalam perhitungan masyarakat miskin ekstrem, Indonesia menggunakan rumus USD1,9 purchasing power parity (PPP) per hari. Padahal patokannya sebesar USD2,15 PPP per hari. 


Menurut perhitungan USD1,9 PPP jumlah masyarakat ekstrem sebanyak 5,8 juta jiwa yang harus dituntaskan di tahun 2024. Sedangkan dengan perhitungan USD2,15 PPP jumlah masyarakat miskin ekstrem mencapai 6,72 juta jiwa dan harus diturunkan 3,35 juta per tahun. (economy.okezone.com, 15/02/2024) 


Selain di dalam negeri, kemiskinan juga melanda berbagai negara di belahan dunia. Menurut data yang dikumpulkan oleh Organisasi Buruh Internasional (ILO), UNICEF dan Save the Children menyatakan bahwa setidaknya ada 1,4 milyar anak yang tidak memiliki akses perlindungan sosial apa pun. 


Menurut data UNICEF, terdapat 133 juta anak di seluruh dunia yang hidup dalam kemiskinan ekstrem. Mereka memiliki pendapatan di bawah USD2,15 atau setara Rp33.565 per hari. (kumparan.com, 15/02/2024) 


Jika melihat data tersebut, menggambarkan bahwa kemiskinan merupakan permasalahan dunia. Hal ini pertanda bahwa ada persoalan sistemik yang dialami dunia. Problem tersebut tidak terlepas dari penerapan sistem kapitalisme sekuler saat ini. Sistem yang meniscayakan kebebasan ekonomi.


Sistem ini menjadikan para kapital dapat menguasai sumber daya alam. Padahal sumber daya alam merupakan harta untuk menjamin pemenuhan kebutuhan masyarakat seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. 


Selain itu, sistem kapitalisme juga memberikan wewenang kepada para kapital untuk mengendalikan tersedianya lapangan kerja, kebutuhan pokok dan yang lainnya. Karena negara dalam sistem ini hanya berfungsi sebagai regulator. Maka timbul berbagai masalah kehidupan, dan menjadi bukti bahwa sistem kapitalisme gagal memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. 


Sangat berbeda dengan sistem Islam yang mewujudkan kesejahteraan bagi tiap individu. Yaitu dengan kewajiban bagi setiap laki-laki untuk memberi nafkah pada keluarganya. Sedangkan dalam lingkup masyarakat, adanya dorongan untuk memberi sedekah, infak, wakaf dan sebagainya untuk membantu orang yang kekurangan. 


Sistem Islam kafah menjalankan kekuasaannya sesuai dengan perintah Allah. Sebagaimana hadis Rasulullah saw.,


"Tidak ada seorang hamba yang dijadikan Allah mengatur rakyat, kemudian dia mati dalam keadaan menipu rakyatnya (tidak menunaikan hak rakyatnya), kecuali Allah akan mengharamkan dia (langsung masuk) surga." (HR. Muslim)


Menurut Islam, tugas negara untuk mengentaskan kemiskinan antara lain: 


Pertama, menciptakan lapangan pekerjaan. Sektor lapangan kerja sangat terbuka luas seperti di bidang pertanian, peternakan, jasa, maupun industri. Alhasil, sektor ekonomi akan tumbuh dan masyarakat dapat langsung merasakannya. 


Kedua, menutup semua kecurangan yang dapat mematikan ekonomi. Seperti praktik riba, judi, penipuan dalam jual beli, dan penimbunan. Islam memberikan sanksi tegas bagi pelaku kecurangan. 


Ketiga, mengelola sumber daya alam secara mandiri. Sebagaimana syariat Islam telah mengatur bahwa haram menyerahkan penguasaan sumber daya alam kepada para kapital. Karena harta yang seharusnya untuk menjamin kesejahteraan rakyat, akan beralih ke kantong pribadi para kapitalis. 


Keempat, negara wajib menjamin secara langsung pemenuhan kebutuhan publik seperti pendidikan, kesehatan, dan keamanan. Seluruh kebutuhan tersebut diberikan secara gratis kepada rakyat baik untuk muslim ataupun nonmuslim, kaya atau miskin. 


Dana yang digunakan bersumber dari pengelolaan sumber daya alam yang masuk dalam pos kepemilikan umum yaitu baitulmal. 


Seperti inilah mekanisme sistem Islam kafah menjamin kebutuhan masyarakatnya. Sehingga mampu mengangkat masyarakat dari jurang kemiskinan. Meskipun begitu bukan berarti dalam sistem Islam kafah tidak akan ada orang miskin. Namun dengan jaminan negara Islam, semiskin-miskinnya rakyat, mereka bisa mendapatkan jaminan kehidupan yang layak. 


Saatnya kembali pada sistem Islam kafah yang mampu membawa masyarakat pada kesejahteraan yang hakiki. Wallahualam bissawab. []