Alt Title

Pembangunan Ala Kapitalis, sebabkan Bencana Tiada Habis

Pembangunan Ala Kapitalis, sebabkan Bencana Tiada Habis


Tata kota dalam Islam berfungsi untuk memudahkan aktivitas masyarakat untuk memenuhi hajat hidupnya

Misalnya, kemudahan mengakses masjid, fasilitas kesehatan, pendidikan, pasar, pemerintahan, tempat singgah musafir, pemandian umum yang terpisah bagi laki-laki dan perempuan, kawasan industri dan lainnya

______________________________


KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Musim hujan telah tiba, dan masyarakat kini dirundung dilema. Bagaimana tidak, musim hujan sangatlah dinantikan masyarakat yang telah lama dilanda paceklik. Namun di sisi lain musim hujan juga menjadi bencana akibat salah tata kelola kota.


Seperti bencana banjir yang terjadi di provinsi Riau. Beberapa kabupaten dan kota terdampak banjir hingga menyebabkan lebih dari 6000 warganya mengungsi. (CNN[dot]indonesia, 13/1/2024)


Riau menjadi salah satu provinsi yang rawan banjir, karena dampak dari salahnya tata kelola kota. Riau sebenarnya adalah wilayah hutan dengan pepohonan yang rindang, tetapi saat ini sudah berubah menjadi perkebunan sawit dan juga wilayah tambang. Hilangya ekosistem hutan juga telah merenggut daerah resapan yang mampu menyerap dan menahan air hingga tidak akan sebabkan banjir. 


Salah Tata Kota sebab Bencana


Bencana banjir dikatakan bencana alam jika banjir itu terjadi karena memang murni terjadi tanpa adanya campur tangan manusia, seperti pengambilalihan lahan hutan menjadi kebun sawit, maraknya tambang yang tidak memperhatikan kajian lingkungan dan lainnya. Namun jika banjir ini senantiasa berulang maka pasti ada yang salah pada tata kelola kotanya. 


Seperti daerah aliran sungai juga tak dikelola dengan baik, sehingga di sana dibangun pemukiman dan juga industri yang tak memperhatikan bibir sungai yang tidak boleh dibangun pemukiman. Demikianlah realita aturan kapitalis yang membangun infrastruktur hanya berdasarkan pada asas manfaat demi profit pribadi.


Pembangunan yang digadang-gadang untuk kesejahteraan justru harus merampas tanah warga tak mampu. Hingga akhirnya banyak muncul konflik agraria antara warga dengan pemerintah selaku regulator kebijakan yang menguntungkan kapitalis. Kapitalisme hanya tahu cara mendapatkan materi sebanyak-banyaknya, tapi tak tahu bagaimana cara mengurus rakyat.


Islam Punya Solusi


Saat kita sudah jengah dengan bobroknya kapitalis maka sudah saatnya kita mengetahui bahwa Islam adalah agama yang mampu hadirkan solusi atas semua problematika kehidupan manusia.


Tata kota dalam Islam berfungsi untuk memudahkan aktivitas masyarakat untuk memenuhi hajat hidupnya. Misalnya, kemudahan mengakses masjid, fasilitas kesehatan, pendidikan, pasar, pemerintahan, tempat singgah musafir, pemandian umum yang terpisah bagi laki-laki dan perempuan, kawasan industri dan lainnya.


Islam telah membuktikan pada masa kejayaannya mampu untuk membuat tata kota yang hebat seperti kota Baghdad. Pada 762 Khalifah Al-Mansur mendirikan kota Baghdad dengan bentuk melingkar. Di saat teknologi belum secanggih saat ini, tetapi tata kota Baghdad saat itu sangat memperhatikan setiap detail pembangunannya. Seperti letak masjid yang menjadi pusat aktivitasnya, lalu tak jauh dari itu, istana khalifah sebagai pusat pemerintahan. 


Di Baghdad juga banyak tersedia tempat yang luas sebagai tempat resapan air, sehingga di tempat itu tidak boleh di bangun apa pun. 


Untuk pembuatan pemukiman juga dibuat perkompleks supaya lebih rapi dan mudah. Jalan yang dekat dengan fasilitas umum ukurannya lebih lebar dibandingkan dengan jalan di wilayah kompleks perumahannya.


Karena memang saat itu aktivitas banyak dilakukan dengan berjalan kaki. Sehingga segala fasilitas penunjang kebutuhan dasar manusia dibuat dekat pemukiman, sehingga dapat ditempuh dengan jalan kaki yang wajar.


Demikianlah Islam begitu sempurna dan rinci dalam memberikan solusi bagi problematika kehidupan manusia, dan pengaturannya akan senantiasa didasarkan kepada hukum Allah. Wallahualam bissawab. [SJ] 


Elis Sulistiyani

Komunitas Muslimah Perindu Surga