Alt Title

India Cemas Akibat Gelombang Panas

India Cemas Akibat Gelombang Panas

Sejatinya gelombang panas yang melanda Benua Asia ini jika dilihat dari sudut pandang Islam, tidak lain diakibatkan ulah tangan manusia sendiri yang memanfaatkan banyak sumber daya alam. Namun tidak memikirkan akibat dari penggunaan tanpa pembaharuan sumber daya alam tersebut

________________________


Penulis Anita Rahayu

Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Aktivis Dakwah



KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Gelombang panas atau yang biasa disebut "heatwave" pada tahun ini tengah melanda Benua Asia, salah satu negara yang mengalami dampak gelombang panas berisiko tinggi adalah India. Dikutip dari detik[dot]com pada Selasa, 02 Mei 2023 lalu suhu di negara tersebut mencapai 115 derajat Fahrenheit atau 46,1 derajat Celsius. Menurut studi dari Met Departemen dalam United Nations Office for Disaster Risk Reduction dalam 30 tahun terakhir gelombang panas di India terus meningkat hingga telah menewaskan lebih dari 34 ribu orang dalam periode tersebut.


Tak menutup kemungkinan bahwa hal ini akan terus berlanjut menjadi semakin memburuk seiring peningkatan intensitas dari gelombang panas. Gelombang panas ini terjadi akibat perubahan iklim. Menurut Mahesh Palawat, Wakil Presiden Meteorologi dan Perubahan Iklim Skymet Weather Service, pemanasan global memiliki peran utama dalam peningkatan suhu ekstrem tersebut. Meskipun ada beberapa faktor lain yang mungkin ikut berperan di dalamnya. Faktor lain di antaranya ialah kondisi cuaca lokal, peningkatan betonisasi, penggundulan hutan, dan perubahan penggunaan lahan. 


Gelombang panas India pada tahun ini telah menewaskan 13 warganya di negara bagian Maharashtra Barat saat menghadiri upacara penghargaan negara pada 16 April lalu. Tidak hanya itu, puluhan orang lainnya juga harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat cuaca ekstrem ini. Selain korban jiwa, dampak kondisi ini juga menyebabkan kerugian lain yaitu penurunan hasil panen serta terbakarnya tempat pembuangan akhir di Delhi yang menimbulkan asap beracun. Selain ancaman kesehatan, peneliti juga mengatakan kondisi tersebut dapat menghambat perekonomian serta pembangunan negara.


Selain kebakaran hutan, beberapa jalan aspal di India juga dilaporkan meleleh. Sebut saja di kota Ahmedabad, aspal di kota tersebut dikabarkan meleleh akibat kondisi ekstrem ini.  Melelehnya jalan yang menghubungkan jembatan Chandra Shekhar Azad ke Adajan Patiya Di Surat sepanjang 200 meter itu terjadi akibat lonjakan merkuri. Surat Municipal Corporatin (SMC) telah melakukan beberapa upaya terkait hal tersebut.


Sejatinya gelombang panas yang melanda Benua Asia ini jika dilihat dari sudut pandang Islam, tidak lain diakibatkan ulah tangan manusia sendiri yang memanfaatkan banyak sumber daya alam. Namun tidak memikirkan akibat dari penggunaan tanpa pembaharuan sumber daya alam tersebut.


Manusia pada dasarnya diciptakan sebagai khalifah atau pemimpin di muka bumi untuk tujuan pemeliharaan bumi, bukan sebaliknya. Hal ini terjadi akibat pola pikir manusia yang hanya mengutamakan manfaat saja, atau bisa disebut pola pikir sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan. Pemikiran ini menimbulkan persepsi bahwa kehidupan hanyalah untuk meraih kebahagiaan materi saja.


Allah  Swt.  berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 12: "Ingatlah sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, akan tetapi mereka tidak menyadari."


Skala prioritas dalam sistem sekuler hanya bertujuan mencapai sebanyak-banyaknya keuntungan yang akhirnya menimbulkan banyak kerusakan di bumi. Sudah saatnya manusia kembali kepada sistem yang telah terbukti pernah menjadi peradaban yang mulia sepanjang masa. Tidak lain adalah Islam, sebagai sebuah solusi peradaban yang akan menciptakan keseimbangan antar alam dan manusia. 


Islam mengajarkan bahwa kehidupan dunia hanyalah sebatas kehidupan sesaat, sebagai tempat singgah sebelum akhirnya menuju pengadilan akhirat. Islam menjadikan tujuan hidupnya ialah semata-mata mencari rida Allah saja, sehingga setiap perbuatan yang dilakukan seorang Muslim hanya berlandaskan hukum syarak serta keimanan. Bahwa segala sesuatu akan menjadi penyebab ia masuk ke dalam surga ataupun neraka.


Islam adalah agama yang sempurna, mengatur segala urusan umat mulai dari aspek pendidikan, ekonomi, muamalah, pemerintahan hingga urusan rumah tangga. Islam menjamin setiap keamanan, kesehatan serta pendidikan warganya. Dengan begitu kemaslahatan akan dirasakan semua rakyat dalam naungan Islam. Namun solusi ini bukanlah solusi yang mudah diterima oleh umat, sebab dalam benaknya telah bercokol pemikiran sekuler, serta enggan memahami dan mempelajari agamanya sendiri. 


Sudah saatnya manusia kembali mengingat bahwa kehidupan yang kita jalani sejatinya hanya untuk mengumpulkan bekal pulang ke hadapan Sang Pencipta. Dan dengannya manusia akan lebih menyadari betapa pentingnya menjaga alam sekitar.


Firman Allah dalam surah Al-A'raf ayat 56: "Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi, setelah diatur dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya Rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik." 


Semoga Allah segera memenangkan Islam sebagai solusi kehidupan. Sehingga alam menjadi semakin terjaga dari kerusakan yang ditimbulkan oleh tangan manusia. Wallahualam bissawab. []