Alt Title

Penyuluh Agama untuk Kebangkitan Generasi, Bisakah?

Penyuluh Agama untuk Kebangkitan Generasi, Bisakah?

 


Konsep pendidikan dalam Islam berperan besar untuk perubahan anak-anak ke arah kebangkitan

Di mana, yang pertama kali dibangun dan dipahamkan dalam pendidikan Islam adalah penguatan akidah Islam

____________________


Penulis Ummu Bagja Mekalhaq 

Kontributor Media Kuntum Cahaya 


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Bupati Bandung Dadang Supriatna berharap pengurus daerah Ikatan penyuluh agama RI (IPARI) Kabupaten Bandung bisa berkolaborasi dengan Disdik/Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam menjalankan programnya seperti program ikatan penyuluhan agama RI (IPARI) Kabupaten Bandung dalam memberikan pelajaran dan pendidikan membaca Al-Qur'an kepada anak-anak dengan metode digitalisasi. (InilahKoran)


"Dengan metode tersebut, diharapkan lebih mempermudah anak-anak belajar Al-Qur'an dan menghafal Al-Qur'an. Sehingga bisa mengubah kebiasaan dari yang tadinya untuk bermain game di handphone" kata Dadang Supriatna saat peluncuran buku BEDAS dengan ikatan penyuluh agama RI (IPARI) Kabupaten Bandung di Soreang 24 juni 2024.


Dadang Supriatna berharap dari IPARI ada kerjasama dengan Dinas Pendidikan yang mampu menghasilkan terbentuknya karakter anak-anak berakhlakul karimah. Sungguh mulia harapan beliau selaku Bupati Bandung. Menginginkan adanya perubahan terhadap anak-anak khususnya di wilayah kabupaten Bandung. Agar kondisi mereka berubah menjadi aktivitas kebaikan atau pembiasaan bersifat kebaikan.


Untuk mengubah kondisi anak-anak dari aktivitas bermain game di handphone yang dilakukan berjam-jam kadang sampai begadang. Dadang Supriatna berharap hal ini bisa diubah dan dialihkan kepada belajar Al-Qur'an dan menghafalnya dengan metode digitalisasi yang dibimbing oleh penyuluh agama di wilayah Kabupaten Bandung. 


Agar mempercepat perubahan tersebut, penyuluh agama perlu kolaborasi dengan Dinas Pendidikan yakni guru mengaji agar mampu menghasilkan anak-anak berakhlakul karimah. Namun sayang, harapan untuk mencapai keberhasilan terbentuknya jiwa anak-anak berakhlakul karimah dengan belajar dan menghafal Al-Qur'an saja tidak cukup.


Artinya, harus didukung oleh semua elemen masyarakat baik lingkungan terkecil keluarga, lingkungan terdekat masyarakat, juga didukung dengan sistem Islam yang seharusnya diemban oleh negara, berupa "konsep pendidikan" yang sesuai dengan ajaran Islam. 


Karena, konsep pendidikan dalam Islam berperan besar untuk perubahan anak-anak ke arah kebangkitan. Di mana, yang pertama kali dibangun dan dipahamkan dalam pendidikan Islam adalah penguatan akidah Islam.


Firman Allah tercantum dalam dalam Al-Qur'an surat Lukman: 12 yang artinya "Wahai anakku janganlah engkau menyekutukan Allah, karena sesungguhnya menyekutukan Allah termasuk dosa yang sangat besar."


Akidahlah yang pertama kali dikuatkan kepada anak-anak didik. Pengakuan diri sebagai hamba yang wajib menyembah yakni Allah Ta'ala. Karena, dari kekuatan akidah Islam ini, akan lahir dan terpancar aturan Islam di dalamnya. Sehingga, lahirlah anak-anak yang berjiwa ideologis, memiliki keterikatan kuat dengan aturan Islam.


Sehingga, anak-anak akan paham terhadap ajaran Islam kafah sebagai aturan hidupnya. Mereka paham dengan status hukum dalam Islam. Mengetahui mana yang wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram. Setelah mengenal hukum-hukum dalam Islam dan terikat dengannya. Secara otomatis akan memiliki karakter Islam yakni akhlakul karimah. 


Sebaliknya, jika mengandalkan belajar dan menghafal Al-Qur'an saja tanpa didasari kekuatan akidah Islam dan tidak memahami hukum-hukum Islam. Tidak akan tercapai harapan untuk menjadikan misi BEDAS (Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis, dan Sejahtera).


Apalagi, misi BEDAS tersebut sekadar dibebankan hanya kepada penyuluh agama dan Dinas Pendidikan. Tanpa ada kerjasama dengan semua elemen, seperti keluarga, masyarakat dan negara, utopis terjadi Kebangkitan. Islam adalah satu satunya solusi kebangkitan hakiki 


Kerusakan kehidupan umat Islam saat ini tampak jelas terjadi di setiap tempat. Di setiap lini Kehidupan tidak kecuali di lingkungan pesantren sekalipun. Khususnya, di Kabupaten Bandung kehidupan anak-anak semakin jauh dari nilai-nilai dan adab Islam. Sehingga lahirlah, motivasi dari Bupati Bandung untuk merubah kondisi buruk tersebut kepada kebangkitan dengan misi BEDAS.


Namun misi BEDAS tersebut, tidak bisa diraih hanya dengan mengandalkan kepada penyuluh agama dan Disdik saja. Harus ada kerjasama dari semua elemen seperti keluarga, masyarakat dan negara.  Untuk itu, tindakan tepat terjadinya perubahan hakiki hanya kembali kepada ajaran Islam kafah bersandar pada Al-Qur'an dan As-sunnah yang dijadikan sandaran kuat untuk meraih kebangkitan. 


Hal yang harus diupayakan oleh penyuluh agama untuk mendidik anak-anak di wilayah Kabupaten Bandung dengan cara membina serta meluruskan akidah Islam dan menjadikan Islam sebagai Ideologi dalam hidup. 


Penyuluh agama harus dijamin kesejahteraan hidupnya oleh negara. Tanpa jaminan hidup layak tidak mungkin aktivitas penyuuh agama berjalan mulus sesuai harapan. Adapun, yang pertama dilakukan penyuluh agama adalah penguatan akidah Islam terhadap anak-anak. 


Sebagaimana yang dicontohkan Rasulullaah saw. saat membina kaum muslim di Mekah, dimulai dengan penguatan akidah. Terbukti saat Islam jaya selama kurang lebih 14 abad begitu dahsyatnya kekuatan generasi Islam menjadi muslim terkuat dan terpandang, disegani kawan ditakuti lawan.


Contoh generasi muslim seperti Muhammad Al Fatih penakluk konstantinopel. Di usia 18 tahun beliau sudah menorehkan tinta emas sebagai pahlawan monumental tercatat dalam sejarah Islam hingga kini. Untuk itu, sepatutnya berkaca dari pahlawan-pahlawan Islam yang berbekal akidah Islam. Seharusnya, para penyuluh agama mampu mempengaruhi generasi saat ini dalam memahamkan akidah terlebih dahulu. 


Berbekal akidah Islam yang kuat, lahir karakter generasi Islam yang kuat. Sehingga berwibawa di mata dunia Islam dan menggentarkan musuh-musuh Islam. Wallahualam bissawab. [Dara]