Alt Title

Let Bygones Be Bygones

Let Bygones Be Bygones

Dengan demikian manusia bersifat dinamis, artinya manusia pada dasarnya bisa untuk berubah, tinggal pilihan manusia itu sendiri mau berubah atau tidak

Organ hati adalah satu-satunya organ dalam tubuh manusia yang dapat beregenerasi, artinya hati manusia punya potensi untuk berubah pula

______________________________


Penulis Arda Sya'roni

Kontributor Media Kuntum Cahaya 




KUNTUMCAHAYA.com, INSPIRASI - Usai sudah perjalanan kisah kehidupan kita di tahun 2023. Telah tiba tahun baru di mana cerita baru akan segera terukir. Banyak kisah telah tersaji setahun lalu. Tak hanya kisah indah romansa, tetapi juga kisah lara, tragedi, komedi juga elegi. Namun, semua cerita itu hanyalah masa lalu untuk dikenang dan dijadikan pembelajaran. 


Let Bygones Be Bygones adalah salah satu American Idiom yang mengandung makna 'Yang berlalu biarlah berlalu'. Idiom ini tentunya sangat tepat digunakan dalam menyambut tahun baru seperti saat ini.


Selaras dengan idiom ini, bahwa tahun sebelumnya hanyalah sebuah cerita masa lalu yang tak bisa kita melangkah kembali untuk memperbaiki segala hal buruk yang telah terjadi. Setahun lalu hanyalah akan menjadi sebuah kenangan sebagai pembelajaran bagi kita di masa depan.  Agar tak salah dalam melangkah dan mengulang kesalahan yang sama.


Maka, yang berlalu biarlah berlalu, tak perlu ditangisi pun disesali karena semua sudah terjadi. Mari kita songsong tahun baru ini dengan semangat baru untuk memperbaiki diri dan semangat dalam mengubah masa lalu menjadi lebih baik di masa depan. Lalu apa saja yang perlu kita ubah?


Pemahaman Sahih Tentang Kehidupan


Suatu perubahan hanya akan terjadi bila dimulai dengan adanya perubahan pemahaman atau pola pikir. Sebagai contoh misal kita mempunyai pemahaman bahwa apa pun yang kotor perlu dicuci menggunakan sabun dan air baik itu untuk piring, baju, motor, dan semisal itu.


Dengan pemahaman seperti ini, maka bila suatu saat gawai kita kotor, maka harus dicuci dengan sabun dan air. Apa yang akan terjadi bila hal tersebut dilakukan? Tentu gawai bukannya bersih malah rusak, bukan?


Nah, beda bila kita punya pemahaman bahwa terhadap benda apa pun harus memperhatikan buku petunjuk yang disertakan. Dengan demikian kita bisa memperlakukan dan merawat benda tersebut sesuai dengan petunjuknya. 


Demikian pula dalam suatu kehidupan. Bila kita memahami bahwa manusia hanyalah makhluk ciptaan Allah yang serba terbatas, lemah dan bergantung dengan yang lain, maka tentu kita akan berjalan di muka bumi ini mengikuti apa-apa yang termaktub pada buku petunjuk yang diberikan Sang Pencipta.


Buku petunjuk tersebut tentunya adalah Al-Qur'an dan Al-Hadis. Dimana pada keduanya terdapat petunjuk apa-apa yang harus manusia lakukan agar selamat sampai tujuan serta apa-apa yang harus kita hindari agar tak tergelincir dalam jurang maksiat. Sebagai ciptaan, tentunya kita harus berjalan sesuai buku petunjuk tersebut agar tidak tersesat.


Refleksi Perubahan Diri


Suatu perubahan hanya akan terjadi ketika ada tindakan yang berbeda dari seseorang tersebut. Mustahil akan terjadi perubahan bila pemahaman maupun tindakan yang dilakukan tetap tidak berubah.


Seperti yang dikatakan Albert Einstein, “Insanity is doing the same thing over and over again, and expecting different results (kegilaan adalah melakukan hal yang sama terus dan berharap meraih hasil yang berbeda)."


Selaras dengan apa yang dikatakan Albert Einstein, Allah juga berfirman dalam Al-Qur'an surah Ar-Ra'du: 11, yang berbunyi, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum hingga kaum itu merubah dirinya sendiri."


Dengan demikian maka, bagaimana bisa mimpi akan terwujud bila usaha yang dilakukan sangat minim. Bagaimana pula akan berharap surga bila tak pernah melangkah mendekatkan diri di majelis ilmu ataupun menambah amalan sunnah. 


Manusia Bersifat Dinamis


Manusia pada dasarnya adalah makhluk dinamis yang senantiasa mudah berubah. Hal ini terbukti dengan adanya sel yang diperbarui setiap harinya. Sel-sel dalam tubuh tanpa kita sadari akan terus berubah, tumbuh dan berganti dengan yang baru.


Dengan demikian manusia bersifat dinamis, artinya manusia pada dasarnya bisa untuk berubah, tinggal pilihan manusia itu sendiri mau berubah atau tidak. Organ hati adalah satu-satunya organ dalam tubuh manusia yang dapat beregenerasi, artinya hati manusia punya potensi untuk berubah pula.


Maka, sudah sepatutnya bagi manusia untuk terus berusaha memperbaiki diri dengan membenahi isi hati kita dengan ilmu Allah sehingga berubah menjadi pribadi yang lebih baik. 


Muhasabah Diri


Tahun 2023 telah berlalu, menyisakan banyak cerita memilukan di sekitar kita, bencana alam, kecelakaan, harga kebutuhan hidup yang terus merangkak naik, angka kriminalitas yang semakin melonjak hingga genosida.


Di sinilah kita perlu muhasabah diri atas apa yang telah terjadi di masa lampau. Dosa apa yang telah kita lakukan dan amalan apa yang perlu kita tingkatkan. 


Dengan banyaknya peristiwa memilukan yang telah terjadi di masa lalu, tidakkah kita berpikir lebih jauh mengapa itu semua terjadi? Di mana letak akar permasalahannya?


Dalam surah Asy-Syura ayat 30 tertulis:


وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ


"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)."


Dari ayat ini dapat diambil kesimpulan bahwa musibah yang terjadi adalah karena perbuatan manusia sendiri yang kerap bermaksiat. Oleh karena ini solusi atas permasalahan, musibah dan cerita pilu yang pernah terjadi di tahun lalu, adalah dengan kembali menegakkan hukum Allah dalam kehidupan sehari-hari.


Bila ketaatan pada Allah telah tertanam kokoh di hati tiap umat, maka Islam sebagai rahmatan lil alaamin akan benar-benar terwujud. Wallahu alam bissawab. [SJ] 


Sidoarjo, 12 Januari 2024