Alt Title

Perang Palestina dan Kemenangan Umat Islam

Perang Palestina dan Kemenangan Umat Islam

Hari kiamat adalah kejadian yang pasti terjadi, tidak bisa ditunda, tidak bisa dipercepat dan tidak bisa diperlambat

Tugas kita sebagai seorang muslim adalah mempersiapkan bekal amalan saleh untuk kehidupan pascakematian

______________________________________


Bersama Ustazah Rif'ah Kholidah 



KUNTUMCAHAYA.com, TSAQAFAH - Ustazah Rif’ah Kholidah dalam channel youtube Muslimah Media Center (MMC), memaparkan bagaimana menyikapi perang Palestina dan kemenangan umat Islam.


Ustazah menjelaskan, bahwa perang mujahidin Hamas di Palestina dengan entitas Yahudi Laknatullah, sudah berlangsung hampir dua bulan lamanya. Sementara banyak masyarakat yang beranggapan bahwa jika Palestina mendapatkan kemenangan, maka dunia akan berakhir atau kiamat.


Anggapan ini muncul karena masyarakat berpikir jika Palestina berhasil merebut kembali Baitul Maqdis, ini artinya kiamat akan terjadi, benarkah demikian?


Ustazah menjawab, berita kemenangan Palestina dan seputar yang terjadinya hari kiamat, haruslah kita ambil dari kabar yang terpercaya yakni dari nash. Baik itu Al-Qur’an maupun al-Hadis.


Apabila kita telaah hadis-hadis Rasulullah tentang kemenangan Palestina dan kembalinya kaum muslimin untuk berkuasa dalam naungan Khilafah. Kita akan mendapatkan beberapa hadis yang disampaikan oleh baginda Rasulullah saw..


Ustazah juga melanjutkan bahwa yang pertama adalah hadis dari Abu Umamah, “Senantiasa ada kelompok dari umatku yang menampakkan kebenaran terhadap musuh mereka. Mereka mengalahkannya. Dan tidak ada yang membahayakan mereka orang-orang yang menentangnya. Hingga datang kepada mereka keputusan Allah Swt. dan mereka tetap dalam keadaan demikian. ”Maka para sahabat bertanya ya Rasulullah di mana mereka?” Beliau menjawab di Baitul Maqdis dan sisi-sisi Baitul Maqdis." (HR. Ahmad dan Thabrani)


Lebih lanjut Ustazah menjelaskan bahwa berkaitan dengan hadis ini, Syaikh Mahdi Said dalam kitabnya menjelaskan bahwa sebagian besar ulama yang mensyarah hadis ini mengatakan bahwa kelompok yang diberi pertolongan dan bersabar itu ada di Baitul Maqdis dan negeri Syam.


Selanjutnya Ustazah menyampaikan hadis yang kedua yaitu hadis dari Abdullah bin Hawalah tentang kemenangan kaum muslimin berupa kembalinya kekhilafahan di Baitul Maqdis.


Sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Wahai Ibnu Hawalah apabila engkau melihat kekhilafan telah turun di Baitul Maqdis, maka telah dekat guncangan, huru hara dan perkara-perkara besar. Hari kiamat pada saat itu lebih dekat kepada manusia daripada dekatnya tanganku ini kepada kepalamu.” (HR. Abu Dawud, Ahmad dan Al-Hakim)


Berkaitan dengan hadis ini, Syeikh Syaid Hawa dalam kitabnya Al-Asas fi As-Sunnah menjelaskan bahwa zahir hadis ini mengabarkan bahwa Khilafah akan tegak dengan ibu kotanya adalah Al-Quds, yang mana hal ini menunjukkan bahwa entitas Yahudi akan dikalahkan oleh kekuatan dan kekuasaan kaum muslimin.


Ustazah menegaskan, bahwa kekhalifahan yang dimaksud disini adalah kekhalifahan Imam Al-Mahdi, yang dekat dengan tanda-tanda kiamat kubro. Sebagaimana hadis Rasulullah, “Pada hari itu kiamat lebih dekat kepada manusia daripada dekatnya tanganku dari kepalamu ini.” 


Dalam hadis tersebut Rasulullah menunjukkan tentang dekatnya tangan Rasulullah ini dengan kepala Ibnu Hawalah. Merupakan kedekatan yang melekat, yang berarti bahwa kekhalifahan itu melekat dengan terjadinya hari kiamat, seperti melekatnya tangan beliau dengan kepala Ibnu Hawalah, yang mana hal ini tidak bisa terjadi kecuali pada kekhalifahan Al-Mahdi yang ada pada masa turunnya Nabi Isa a.s..


Ustazah menggambarkan, bahwa kekhalifahan Al-Mahdi adalah kekhalifahan akhir zaman, yang kemudia pada masa Al-Mahdi Nabi Isa a.s. diturunkan oleh Allah di bumi ini.


Sebagaimana hadis dari Jabir Rasulullah saw. bersabda, “Isa bin Maryam turun ke bumi maka amir mereka yaitu Al-Mahdi berkata: kemari dan salatlah bersama kami. Maka Isa berkata, tidak sesungguhnya sebagian mereka adalah amir bagi yang lain. Sebagai wujud kemuliaan Allah terhadap umat ini.”


Hadis ini menunjukkan bahwa Khalifah Al-Mahdi akan hadir pada masa Nabi Isa a.s. yang terjadi pada akhir zaman. Dan kemudian beliau menjadi imam salat bersama Nabi Isa, dan setelahnya akan diikuti oleh tanda-tanda kiamat kubra.


Ustazah menambahkan bahwa kedekatan jarak antara masa setelah turunnya Nabi Isa a.s. dengan hari kiamat seperti dekatnya seorang perempuan yang hamil tua dengan kelahirannya. Yang mana keluarganya tidak akan mengetahui kapan mereka akan dikejutkan dengan kelahirannya. Apakah di malam hari apakah siangnya.


Ustazah memaparkan, bahwa penelaahan dari nas-nas hadis Rasulullah saw. maka dapat disimpulkan bahwa:


Pertama, kembalinya Khilafah dengan ibu kotanya Baitul Maqdis menunjukkan bahwa kemenangan kaum muslimin telah terjadi dan dikalahkannya entitas Yahudi oleh kekuatan dan kekuasaan kaum muslimin.


Kedua, bahwa kekhalifahan di Baitul Maqdis adalah kekhalifahan yang terakhir, dengan khalifahnya Imam Mahdi yang didahului dengan kekhalifahan yang ada sebelumnya.


Ketiga, Khilafah Al-Mahdi ada pada zaman Nabi Isa a.s., yang merupakan akhir zaman yang dekat dengan tanda-tanda kiamat qubra.


Pemaparan selanjutnya Ustazah mengatakan, walaupun beberapa ciri dan tanda-tanda kiamat baik kiamat sugra maupun kiamat kubra, telah banyak disampaikan oleh baginda Rasulullah saw. dalam beberapa hadisnya, namun kepastian kapan tepatnya hari kiamat terjadi tidak ada satu pun makhluk yang mengetahuinya. Hanya Allah Swt. sajalah yang mengetahui datangnya hari kiamat. 


Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 63, “Manusia bertanya kepada Muhammad tentang hari kiamat. Katakanlah ilmu tentang hari kiamat hanya ada di sisi Allah Swt. dan tahukah engkau boleh jadi hari kiamat itu sudah dekat waktunya.”


"Hari kiamat adalah kejadian yang pasti terjadi, tidak bisa ditunda, tidak bisa dipercepat dan tidak bisa diperlambat. Tugas kita sebagai seorang muslim adalah mempersiapkan bekal amalan saleh untuk kehidupan pasca kematian. Di antaranya adalah ikut berjuang dalam barisan menegakkan agama Allah dengan tegaknya Khilafah", ungkapnya.


Di akhir, Ustazah mendoakan supaya jangan sampai kita meninggal dengan sedikitnya amal saleh atau meninggal dalam keadaan maksiat. Nauzubillahiminzalik, semoga kita semua diwafatkan oleh Allah Swt. dalam keadaan husnul khatimah dan mendapatkan ridhoNya untuk dimasukkan dalam surga-Nya. Aamiin. Wallahu alam bissawab. [MKC/Rosita]