Kesenjangan Antara Pencari Kerja dan Lapangan Kerja, Mengapa Terus Ada?
Opini
Disadari atau tidak, sistem kapitalismelah, penyebab tingginya angka penggangguran di negeri ini. Sistem kapitalisme buatan manusia yang melepaskan kewajiban negara atas pengaturan rakyatnya
Negara berlepas diri dari penyediaan lapangan kerja, penyediaan pendidikan yang mumpuni, pelatihan tenaga kerja yang baik, dan lain sebagainya
________________________
Penulis Inggit Octriani, S.Pd.Si.
Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Ibu Peduli generasi
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Penggangguran adalah masalah besar di Indonesia yang tak kunjung usai. Penggangguran terjadi ketika pencari kerja lebih banyak, dibandingkan dengan jumlah lowongan kerja. Sehingga banyak pencari kerja akhirnya mengganggur, walaupun mereka memiliki ijazah dari berbagai tingkat pendidikan.
Sesuai dengan fakta terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 5,45 persen, turun sebesar 0,38 persen dibandingkan dengan Februari 2022. Angka jumlah pengangguran ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Moh Edy Mahmud, menjelaskan per Februari 2023 terdapat 211,59 juta orang penduduk usia kerja (penduduk yang berusia 15 tahun ke atas). Angka tersebut meningkat 3,05 juta orang. (Liputan 6[dot]com, 05/2023)
Selanjutnya, data BPS menunjukkan terdapat 937.176 orang pencari kerja pada 2022. Sedangkan total lowongan kerja yang tersedia tidak menyentuh seperempat dari total pencari kerja. (Katadata[dot]co[dot]id, 20/05/2023)
Tingkat pengangguran yang tinggi, tentu saja memengaruhi tingkat kesejahteraan rakyat. Rakyat akan sulit memenuhi kebutuhan hidupnya, bila tidak bekerja. Bekerja salah satu keran terpenting bagi rakyat untuk mendapatkan penghasilan.
Kegagalan Negara Neoliberal
Pengangguran yang semakin menjadi-jadi, menjadi bukti bahwa negara telah gagal menciptakan lapangan pekerjaan bagi rakyatnya. Ditambah dengan dibukanya keran tenaga asing sehingga tenaga dalam negeri semakin sulit bersaing untuk mendapatkan pekerjaan. Padahal, kita hidup di negeri yang berlimpah sumber daya alam, tetapi kenyataan sungguh menyakitkan.
Banyak para pencari kerja hanya bisa menanggung kebutuhan dasar keluarganya sedangkan untuk kebutuhan lainnya, seperti kesehatan dan pendidikan jadi terbengkalai. Apalagi jika seorang ayah tidak bekerja maka sang ayah tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok keluarganya. Istri dan anak-anaknya akan terancam kelaparan juga terancam berbagai macam penyakit.
Sistem Kapitalisme Akar Masalah Pengangguran di Negeri Ini
Disadari atau tidak, sistem kapitalismelah, penyebab tingginya angka penggangguran di negeri ini. Sistem kapitalisme buatan manusia yang melepaskan kewajiban negara atas pengaturan rakyatnya. Negara berlepas diri dari penyediaan lapangan kerja, penyediaan pendidikan yang mumpuni, pelatihan tenaga kerja yang baik, dan lain sebagainya.
Negara hanya bertindak sebagai regulator dan menyerahkan pengelolaan sumber daya alam kepada korporat kapitalis. Sehingga para kapitalis dengan bebasnya mengeruk sumber daya alam, demi kepentingan pemilik modal. Kalaupun, mereka membutuhkan pekerja maka rakyat hanya digaji, dengan upah minimum.
Sistem Islam sebagai Penjaga Rakyat
Sistem Islam menjamin kebutuhan primer warga negaranya. Warga pun memiliki akses untuk memenuhi kebutuhan sekundernya. Dengan sistem ekonomi Islam, negara akan menjamin kesejateraan rakyatnya, salah satunya dengan jaminan pekerjaan bagi laki-laki.
Di samping itu sumber daya alam yang melimpah ditetapkan sebagai milik rakyat, bukan milik individu dan negara. Maka diharamkan individu dan negara memiliki sumber daya alam (SDA) tersebut.
Allah Swt. sebagai pemegang kedaulatan tertinggi dan pemegang sumber hukum telah menetapkan sumber daya alam sebagai milik rakyat. Negara hanya diberi wewenang untuk mengelola dengan baik, dan hasilnya dikembalikan lagi kepada rakyat. Di sini, kita melihat bahwa negara akan memiliki pemasukan yang sangat besar, sehingga kebutuhan kolektif rakyat dapat dipenuhi seperti pendidikan, kesehatan, keamanan, infrastruktur, dan lain-lain.
Sistem Islam juga menjamin para ayah atau para wali untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Lapangan kerja juga akan dibuka seluas-luasnya, bagi warga negara.
Pengelolaan mandiri atas sumber daya alam, otomatis memerlukan sumber daya manusia untuk mengelolanya. Artinya rakyat di negeri Islam tidak akan kesulitan pekerjaan apalagi sampai mencari pekerjaan di negeri orang. Negeri Islam akan banyak membutuhkan tenaga kerja ahli hingga tenaga kerja terampil. Demikianlah Islam akan mengatasi pengganguran. Wallahualam bissawab. []