Alt Title

Menyetop Bullying dengan Islam

Menyetop Bullying dengan Islam

 


Islam memiliki solusi yang komprehensif dan menyelesaikan permasalahan hingga ke akarnya

Islam mengajarkan kepada kita bahwa sesama manusia dilarang saling merendahkan. Tidak boleh berlaku sewenang-wenang, seperti tindakan bullying baik secara verbal maupun fisik

______________________________


Penulis Siska Juliana 

Tim Media Kuntum Cahaya 


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Masyarakat kembali digegerkan dengan adanya video bullying yang beredar di media sosial. Aksi bullying ini terjadi di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Dalam video tersebut pelaku dan korban masih menggunakan seragam sekolah. Terlihat korban dipukul dan ditendang beberapa kali oleh pelaku. (detiknews[dot]com, 30/09/2023) 


Kasatreskrim Polresta Cilacap Kompol Guntar Arif Setiyoko mengungkapkan penyebab bullying tersebut yaitu karena korban RF (14) mengaku sebagai anggota geng, sedangkan pelaku MK (15) dan SW (14) tidak terima dengan pernyataan korban.


Sebelumnya juga terjadi kasus bullying yang menimpa siswa kelas 2 SD. Matanya ditusuk dengan tusukan baso oleh kakak kelasnya. Pemicu kekerasan tersebut adalah karena ia menolak memberikan uang pada kakak kelasnya. (mamagini[dot]suara[dot]com, 23/09/2023)


Belum lagi pemberitaan dari beberapa anak publik figur juga mengalami hal yang sama yaitu bullying di sekolahnya. Peristiwa ini makin menambah daftar kasus bullying di kalangan siswa.


Jika diamati, makin ke sini kasus bullying sudah mencapai titik darurat. Tidak hanya sekadar mem-bully secara verbal, tetapi sudah meningkat pada kekerasan fisik. Alasan dari bullying juga beragam. Mulai dari kasus percintaan, unjuk eksistensi diri, kesalahan pengasuhan dari keluarga, dan sebagainya.


Berbagai fenomena bullying muncul karena cara pandang kehidupan saat ini dipengaruhi oleh paham yang memisahkan agama dari kehidupan yaitu sekularisme. Ketika agama dipisahkan dari kehidupan, maka manusia hanya menjadikan rasa kesenangan, keinginan dan kesewenangan menjadi standar dalam berperilaku.


Maka wajar meskipun pintar dalam akademis, mahir dalam tilawah dan aktif berorganisasi, tetapi tega melakukan tindakan amoral terhadap temannya. Hal tersebut dikarenakan ajaran agama yang diperoleh tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Agama hanya dianggap sebagai ibadah ritual saja. Sedangkan dalam aspek kehidupan yang lain seperti pergaulan, dijalankan sesuai dengan hawa nafsu tidak mengenal halal dan haram. 


Tanpa disadari, generasi muda sudah rusak di tangan sistem kapitalisme sekuler. Mereka harus diselamatkan dari sistem yang batil dengan ideologi yang sahih yaitu Islam. Allah menurunkan Islam sebagai petunjuk bagi kehidupan manusia sehingga mampu memberikan penjelasan dan aturan terhadap segala sesuatu. Seperti dijelaskan dalam Al-Qur'an surah An-Nahl ayat 89.


Islam memiliki solusi yang komprehensif dan menyelesaikan permasalahan hingga ke akarnya. Islam mengajarkan kepada kita bahwa sesama manusia dilarang saling merendahkan. Tidak boleh berlaku sewenang-wenang, seperti tindakan bullying baik secara verbal maupun fisik. 


"Hai orang-orang yang beriman janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka." (QS. Al-Hujurat:11)


Berdasarkan ayat tersebut, setiap anak harus mendapatkan pendidikan akidah yang benar dari keluarga, bukan pemahaman sekuler yang merusak. Sehingga akan mencetak anak-anak yang sadar bahwa mereka adalah hamba Allah Swt.. Sebagai seorang hamba harus taat dan patuh mengerjakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya.


Islam memahami bahwa anak-anak tidak hanya hidup di lingkungan keluarga, tetapi juga di tengah-tengah masyarakat. Masyarakat adalah tempat bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang memahami cara pandang dan aktivitas sosial.


Karena itu, Islam memerintahkan agar masyarakat melakukan amar makruf nahi mungkar dan saling menolong di tengah-tengah kehidupan. Alhasil ketika anak-anak melihat aktivitas tersebut, maka yang muncul di benak mereka adalah kebaikan. Anak-anak juga akan berbuat makruf pada sesama karena yang mereka lihat, dengar, dan rasakan adalah amal saleh.


Hanya saja peran keluarga dan masyarakat tidak akan cukup, harus ada peran negara. Islam memiliki institusi yang mengatur kehidupan masyarakat dengan menerapkan syariat Islam secara kafah. Institusi Islam kafah menerapkan sistem pendidikan Islam.


Syaikh Atha' bin Khalil dalam kitabnya "Dasar-dasar Pendidikan dalam Khilafah" menjelaskan bahwa tujuan pendidikan dasar adalah menancapkan syakhsiyah Islam yang tolak ukur keberhasilannya adalah kesesuaian antara pola pikir dan pola sikap yang sesuai dengan syariat Islam, bukan pada keberhasilan materi


Selain itu, tujuan pendidikan Islam adalah menyiapkan anak-anak untuk menjadi problem solver kehidupan. Sehingga kemampuan mereka akan digunakan hanya untuk kemuliaan Islam dan kaum muslimin, bukan untuk ajang eksistensi diri. 


Pendidikan yang diberikan negara ini selaras dengan pendidikan yang diajarkan di dalam keluarga dan masyarakat. Walhasil anak-anak akan tumbuh di lingkungan yang baik. Sehingga kasus bullying yang marak terjadi dapat dicegah. 


Demikianlah sistem Islam mengatur kehidupan manusia. Sistem yang akan memberi keberkahan hidup karena menjadi satu-satunya yang diridai oleh Allah Swt.. 


Wallahualam bissawab. [SJ]